18 Februari 2024

Kapan dan Bagaimana Memulai Toilet Training

 Toilet training menjadi permasalahan tersendiri bagi para orang tua. Adanya kemajuan teknologi dalam bentuk popok sekali pakai membuat kenyamanan tersendiri dalam hal pengasuhan anak.

Sehingga ketika dihadapkan pada pertanyaan, "Kapan mau lepas diaper?". Duh, susah banget mau menjawab.

Popok sekali pakai atau biasa disebut diaper (bekennya malah pampers, padahal pampers ini salah satu merk diaper hehe). Memang memudahkan. Tidak perlu sering ganti, rumah bersih dari bau ompol dan cucian tidak menumpuk. Iya apa iya buk? 

Tapi ketika anak mulai beranjak besar, tentu kita harus mulai memikirkan melepas ketergantungan pada diaper ini. Konon sih terlalu memakai popok bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Ditambah kalau sampai masuk kelompok bermain dan masih memakai diaper, biasane beberapa sekolah tidak memperbolehkan hal tersebut.

Lalu kapan baiknya mulai lepas diaper?

Masa-masa melatih anak lepas dari popok, biasa disebut toilet training. Yang bisa juga berarti pelatihan memakai toilet.

Saat toilet training, kesabaran dari orang tua sangat diperlukan. Kita harus menanamkan dalam hati bahwa anak sedang belajar. Jadi, kalau rumah dan kasur bau ompol harao maklum yes. Itu salah satu resiko punya anak wkwk.

Menurut para ahli, masa toilet training bisa dimulai ketika usia 1,5 tahun. Bahkan jika sebelum itu malah lebih baik.

Tetapi, saya pribadi memulai toilet training ke anak sekitar usia 2 tahun. 

Ada beberapa alasan untuk ini

Pertama, saya ibu yang kebetulan bekerja, jadi tidak bisa 24 jam bersama anak. Ketika saya bekerja, ada orang yang bantu mengasuh. Nah, kesiapan pengasuh ini yang sepertinya belum siap kalau anak toilet training. Males repotnya yekan. 

Jadi, saya memulai toilet trainjng ketika saya mendampingi anak beberapa hari. Saat itu long weekend dan saya mengambil cuti beberapa hari.

Sampai segitunya buk? Iya, karena anak sudah menjelang 2 tahun, kalau belum lepas diaper kasihan anaknya kan. Lagipula, kalau ditunda terus, takut kelamaan dan malah tambah susah lepas.

Alasan kedua adalah usia 2 tahun ini, anak sudah bisa diajak komunikasi 2 arah. Anak sudah paham ketika diberitahu, sudah bisa menyampaikan keinginan mau pipis/pup. 

Jadi, diharapkan prosesnya lebih cepat.

Apa saja yang dilakukan ketika toilet training?

Ketika awal memulai toilet training, setelah mandi pagi, anak tidak memakai diaper. Di situ setiap 2 jam mulai diajak pipis ke kamar mandi. Sambil pelan-pelan diberitahu, "kalau pipis nanti di sini".

Ketika tidur siang, anak bisa dipakaikan diaper lagi jika tidak mau kasur bau ompol ya buk. Nanti setelah mandi sore, mulai lagi tidak memakai diaper. Begitu pula ketika tidur malam, masih dipakaikan diaper. 

Di hari ke 2, masih melakukan hal yang sama seperti hari pertama.

Di hari ke 3, ketika tidur siang, sudah tidak dipakaikan diaper. Biasanya masih ngompol nih buk. Persiapan perlak ya.

Hari ke 4, masih sama seperti hari ke 3. Dari setelah mandi pagi, sampai menjelang tidur malam sudah tidak memakai diaper.

Dari pengalaman di hari ke 5, anak sudah tidak ngompol di siang hari ketika tidur siang buk. Kemajuan banget kan.

Nah, di hari ke 5 pula, mulai nih tantangan berikutnya, mulai lepas diaper seharian termasuk tidur di malam hari. 

Pasti ada ngompolnya buk di awal lepas diaper. Tapi gak lama kok, paling 3-4 hari. Yang penting sebelum tidur malam diajak pipis dulu dan minum menjelang tidur dikurangi. 

Setelah 2 minggu pun, kadang anak masih ngompol sesekali yak. Jadi, usahakan perlak jangan sampai lepas dulu untuk beberapa bilan ke depan. Cari perlak yang adem buat dipakai di kasur.

Dari pengalaman kalau anak udah merasakan tidak pakai diaper, kalau dipakaikan lagi, mereka udah gak mau, karena udah merasakan enakan gak pake diaper. 

Sepertinya langkah di atas mudah ya, tapi pas pelaksanaan uwow banget lo wkwk. 

Mungkin ada yang mau share pengalaman ketika toilet training anaknya, buk? Boleh banget lo

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Sulistya Nanda Template by Ipietoon Cute Blog Design