tag:blogger.com,1999:blog-1516498117462211482024-03-17T22:59:10.931+07:00The Sulistya NandaRekam Jejak Anak-Anak SulistyaEsti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.comBlogger57125tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-46020268659252036492024-03-17T21:51:00.003+07:002024-03-17T21:51:33.929+07:00Ngabuburit Ramadhan Ketika Membawa Anak-anak<p> Ramadhan selain identik dengan sahur dan berbuka, juga akrab dengan istilah ngabuburit dan buka bersama (bukber).</p><p>Ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda, yang berarti “ngalantung ngadagoan burit” atau bermain sambil menunggu waktu sore.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7gCl_ATnRgDvhjPUvFDxD9gAlvDxSEF5hQCB_oHvUdg9GAa2lFKvsMgQifvSrihXK87n1p61XeooUTqXq8CEu_XA0h-YrB9dw6L9AxD54yMJ6GGTzYv0uEx3ugrokOS9i7nF6wCBNG5IW-GydciH65p4a59CaASGHHIhvLasge6Ot49GtO2ukQkkvlN4/s1600/IMG-20240317-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7gCl_ATnRgDvhjPUvFDxD9gAlvDxSEF5hQCB_oHvUdg9GAa2lFKvsMgQifvSrihXK87n1p61XeooUTqXq8CEu_XA0h-YrB9dw6L9AxD54yMJ6GGTzYv0uEx3ugrokOS9i7nF6wCBNG5IW-GydciH65p4a59CaASGHHIhvLasge6Ot49GtO2ukQkkvlN4/s320/IMG-20240317-WA0003.jpg" width="240" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p>Karena sudah sangat awam sekali dipakai oleh masyarakat Indonesia, sehingga istilah ngabuburit ini bisa dikatakan memperkaya kosakata bahasa Indonesia.</p><p>Ngabuburit di bulan Ramadhan adalah kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan. Kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di taman. <span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Bagaimana nih kalau kegiatan ngabuburit tapi melibatkan anak-anak?</p><p>Susah-susah gampang memang ketika ngabuburit bersama anak. Kalau dulu ngabuburit nyari takjil keliling sama teman-teman. Kalau sekarang gak mungkin kalau anak diajak keliling, kasihan juga kalau kecapekan dan mereka kondisi berpuasa.</p><p>Jadi, bagaimana baiknya jika mau ngajak ngabuburit anak-anak?</p><p>Berikut ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika membawa anak ketika ngabuburit.</p><p>1. Tempat nyaman</p><p>Kalau mau mengajak anak-anak ngabuburit kita harus selektif dalam pemilihan tempatnya ya. Jangan sampai anak-anak gak nyaman karena tempat yang terlalu ramai.</p><p>Karena anak-anak cenderung tidak suka tempat terlalu ramai dan berdesak-desakan. Kasihan juga mereka kalau kegencet sana-sini.</p><p>2. Tempat yang 'aman'.</p><p>Tempat untuk ngabuburit bersama anak-anak juga harus dipastikan aman. Aman dalam hal ini bisa kita anggap 'tidak ada tempat yang berbahaya' seperti selokan dalam, kolam atau tempat lain yang rawan.</p><p>3. Diawasi orang tua</p><p>Pastikan salah satu orang tua selalu membersamai anak-anak untuk memperkecil kejadian yang tidak diinginkan. </p><p>Tahu sendiri anak-anak polahnya ada aja. Jadi, orang tua bisa bergantian dalam menjaganya.</p><p>4. Tempat yang ada mainan</p><p>Bagus banget nih kalau hang out di tempatnya ada mainan buat anak-anak. Sekarang sudah banyak kok tempat begini.</p><p>Resto-resto ramah anak dan memang target market mereka keluarga dengan anak kecil. Bisa dipertimbangkan loh tempat seperti ini.</p><p>5. Tempat yang menyediakan menu untuk anak</p><p>Anak-anak tidak bisa makan yang terlalu pedas dan berbumbu. Sehingga ketika memiloh tempat makan. Pertimbangan akan menunya perlu diperhatikan.</p><p>Oh ya, mungkin ada yang mau sharing nih, apa saja yang perlu diperhatikan ketika ngabuburit bersama anak-anak.</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-85574289177897754562024-03-17T21:13:00.010+07:002024-03-17T21:57:54.716+07:005 Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan Bagi Anak Pasca SakitTipes <p> Qodarullah, sebelum Ramadhan si kakak tipesnya kumat lagi. Ibuk udah bingung ketika kakak mulai demam dan lemas. Apalagi daerah Jepara sedang KLB Demam Berdarah. Rasanya takut dan was-was aja.</p><p>Sampai 3 hari suhu tubuhnya tidak juga turun, akhirnya kakak di cek laboratorium. Hasilnya positif tipes. Dokter menyarankan rawat jalan dulu karena kondisi kakak masih memungkinkan, lagipula rumah sakit full semua bed katanya.</p><p>Alhamdulillah kondisi kakak membaik setelah beberapa hari. <span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Seperti diketahui, perawatan anak pasca sakit tipes juga harus sangat diperhatikan. Karena kondisi tubuh belum begitu fit. </p><p>Seminggu setelah sakit, bulan Ramadhan tiba. Tentu saja, kakak sudah tahu kalau dia juga harus ikut berpuasa.</p><p>Kakak agak khawatir tentang ini, sehingga menanyakan hal tersebut, "Bu, aku nanti ikut puasa?" Ibu menjawab, "Tentu saja, kalau belum bisa puasa full nanti latihan dulu"</p><p>Fyi, kakak memang belum pernah puasa sampai full karena kondisi kesehatannya.</p><p>Kakak bertanya lagi,"Nanti kalau aku sakit lagi seperti dulu setelah puasa bagaimana?"</p><p>Bapaknya memotivasi,"Puasa itu bikin sehat kak, nanti dicoba dulu ya. Pelan-pelan. Gak usah takut."</p><p>Setelah mengobrol cukup banyak, kakak pun mengangguk. Walau dengan muka yang masih ragu-ragu.</p><p>Sebagai orang tua tentu saja ada kekhawatiraan kalau kesehatannya semakin drop, tapi di sisi lain, kewajiban kami juga untuk mengajarkannya berpuasa di bulan Ramadhan.</p><p>Akhirnya sahur pertama pun tiba. Kebetulan saya pas tidak berpuasa. </p><p>Si kakak saya bangunkan mepet imsak, jadi nanti bisa sekalian subuhan. Setelah subuhan bisa tidur. Karena hari pertama libur ya, jadi bangunnya pada siang wkwk.</p><p>Alhamdulillah puasa hari pertama sampai bakda dhuhur. Waktu dhuhur dia makan minum kemudian puasa lagi.</p><p>Dan sampai hari ini, alhamdulillah masih poso beduk dan tidak ada keluhan. Untuk sementara kami tidak menargetkan kakak bisa puasa full. Yang penting dia nyaman dulu.</p><p>Walau masih kecil, si kakak termasuk anak yang overthinking. Yah, dari pertanyaan, nanti kalau aku sakit lagi seperti tahun lalu setelah puasa gimana? Itu saja sudah kelihatan kan betapa pemikirnya anak ini.</p><p>Bahkan ibuknya lupa kalau tahun lalu dia sakit setelah puasa.</p><p>Selain masih konsisten dan alhamdulillah sehat sampai hari ini, yang bikin ibuk bahagia. Berat badan si kakak nambah selama berpuasa.</p><p>Huhu terharu banget euy, padahal kemarin habis sakit tipes, berat badannya ngedrop sekiloan. Patah hati banget liat dia sakit.</p><p>Dan ini 5 tips berpuasa di bulan ramadhan untuk anak pasca sakit tipes:</p><p>1. Pastikan kondisinya memang sudah benar sembuh dari tipes</p><p>Dalam pengertian sudah tidak demam dan lemas lagi serta nafsu makan sudah membaik</p><p>2. Menu sehat</p><p>Menu yang disajikan untuk sahur dan berbuka perlu diperhatikan, sebaiknya tidak mengandung santan, tidak pedas dan tidak asam. </p><p>3. Asupan air</p><p>Perhatikan asupan air putihnya, jangan sampai kekurangan. Karena bisa mengakibatkan dehidrasi yang mengakibatkan suhu tubuhnya naik lagi. </p><p>4. Waktu istirahat</p><p>Waktu tidurnya juga sampai terabaikan karena anak pasca tipes perlu istirahat lebih banyak. Baiknya setelah solat subuh bisa tidur sejenak sebelum berangkat ke sekolah. </p><p>Begitu pula setelah pulang sekolah, harus dipastikan kalau anak tidur siang. Dan di malam hari, tidur jangan terlalu larut malam.</p><p>5. Suplemen tambahan</p><p>Suplemen tambahan seperti vitamin juga diperlukan bagi anak pasca sakit tioes jika mereka mulai berpuasa di bulan Ramadhan.</p><p>Supaya kondisi tubuh fit dan terpenuhi vitamin yang dibutuhkan tubuh.</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-23608433848620562762024-03-10T23:07:00.001+07:002024-03-10T23:07:52.852+07:00Memang Bisa Bayi Asi Eksklusif Alergi Makanan?<p> Anak laki-laki saya, Dhika, pernah mengalami alergi makanan ketika dia berumur 3 bulan. Kok bisa?</p><p>Jadi, awalnya pipi kanan kirinya ada bintik-bintik kecil, lama-lama bintik-bintiknya melebar dan mengelupas, menyebabkan warna putih yang berbeda dari warna kulit. </p><p>Terkadang tangannya Dhika seperti menggaruk pipinya, diusek-usek gitu ya. </p><p>Karena warna putihnya semakin lebar, ketika imunisasi saya sempat menanyakan ke dokter anaknya, apakah bisa diobati pipinya?<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Dan dokter menjawab bahwa nanti hilang sendiri. Ayem dong si ibuk ini.</p><p>Hanya saja si Dhika semakin brutal ngusek-ngusek pipinya sehingga membuat saya khawatir. Jangan-jangan dia merasa gatal.</p><p>Oh ya, banyak yang bilang karena air susu. Yang ujung-ujung nyalahin cara saya menyusui. Sedangkan saya tahu betul, setiap habis menyusui, daerah muka si bayi selalu saya lap pakai kapas yang sudah dicelupkan air hangat. </p><p>Perlakuan ini sudah saya lakukan sejak punya anak pertama. Jadi, kalau putih-putih di pipi Dhika karena air susu, kemungkinan besar bukan.</p><p>Akhirnya, saya mencoba membawa Dhika ke dokter kulit langganan. Bu dokter baru lihat sebentar langsung bilang, "Ini jelas alergi, mbak"</p><p>Lah, alergi? Langsung otak ngeblank, karena riwayat keluarga sepertinya gak ada yang alergi seperti ini.</p><p>Lebih lanjut, bu dokter mengatakan, "Sedangkan alergi apa, cuma ibuk yang bisa cari tau, karena anaknya masih asi eksklusif. Jadi, makanan yang ibu konsumsi itu ada yang membuat anaknya alergi."</p><p>Tambah bingung kan ya, sambil inget-inget saya makan apa yak kira-kira yang bikin bayi ini alergi.</p><p>Oleh bu dokter, saya diberi tahu cara untuk mengetahui penyebab alerginya. Jadi, selama 3 hari coba mengkonsumsi misalnya ayam, kemudian berhenti. Selama berhenti makan protein hewani, saya mengkonsumsi sayur-sayuran saja.</p><p>Karena penyebab alergi rata-rata dari protein hewani. </p><p>Setelah berhenti makan protein hewani selama 2 hari, bisa dilihat reaksi anak. Apakah berpengaruh pada perilaku atau kondisi kulitnya. Jika tidak ada bisa mengkonsumsi protein hewani jenis lain. Misalnya tadi ayam, selanjutnya bisa ikan.</p><p>Tidak perlu waktu lama, akhirnya ketahuan kalau Dhika alergi ikan pindang atau ikan cue. Gak nyangka sama sekali.</p><p>Tapi memang ikan laut rentan sekali sebagai penyebab alergi, karena itulah beberapa artikel menyarankan perkenalan ikan laut dilakukan yang terakhir pada masa MPASI. Karena ditakutlan menimbulkan alergi.</p><p>Efek yang terjadi ketika saya makan ikan pindang pada Dhika adalah, muncul bintik-bintik kecil baru pada kedua pipinya dan si Dhika beneran brutal banget yang ngusek-ngusek pipi.</p><p>Akhirnya sejak saat itu sampai Dhika lulus Asi ketika usia 2 tahun, saya menghentikan konsumsi ikan pindang.</p><p>Sedangkan gatal-gatal pada pipi Dhika berangsur hilang, putih-putihnya juga. Kami dibawain salep sama dokter kulit juga untuk mengobati pipi si Dhika.</p><p>Perjuangan banget buk, untuk tahu penyebab alergi pada bayi yang masih asi eksklusif, ibuknya jadi bahan eksperimen makanan haha. </p><p>Syukurlah semua bisa teratasi dengan baik.</p><p>Punya pengalaman yang sama buk? </p><div><br /></div><p><br /></p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-79765895668593450422024-03-10T22:37:00.006+07:002024-03-10T22:37:40.243+07:00Ketika Anak Alergi Coklat<p> Anak bungsu saya, Dhika, mempunyai alergi yaitu alergi coklat. Kebayang gak sih anak kecil alergi coklat. Susah beut gimana caranya bocil bisa menghadapi godaan coklat wkwk.</p><p>Kami baru tau kalau Dhika alergi coklat mungkin sekitar 2 tahun ini. Dulu, kita gak paham kenapa di tengah malam, tiba-tiba Dhika muntah-muntah sampai beberapa kali. Semua isi perutnya keluar. Dan itu terjadi semuanya di tengah malam. </p><p>Padahal dari pagi sampai menjelang tidur tidak ada keluhan apa pun. Dan di malam hari ketika tidur, mendekati tengah malam, suara nafasnya grok-grok seperti berlendir dan sekitar 1 jam kemudian dia akan muntah-muntah sampai lendir kental keluar. Maaf bagi yang jijikan ya.</p><p>Keesokan paginya anaknya akan ada keluhan batuk pilek. Dan batuk pileknya ini walau sudah diobati, sembuhnya lama banget. Bikin bingung beneran.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Akhirnya, setelah mengalami beberapa kali, kami mulai memperhatikan apa saja yang dikonsumsi Dhika. Karena dia waktu masih asi ekslusif, sempet alergi ikan pindang. Jadi, setiap saya konsumsi ikan pindang, Dhika bakal gatel di daerah pipi.</p><p>Karena hal itulah kami jadi kepikiran, jangan-jangan Dhika ada alergi tertentu yang membuat dia muntah-muntah dan diikuti batuk pilek menahun.</p><p>Setelah beberapa waktu, kecurigaan kami mengarah ke coklat. Dan, kejadian demi kejadian menguatkan bahwa Dhika alergi coklat.</p><p>Sejak itu, kami mulai membatasi konsumsi coklat di jajanan Dhika. Termasuk memperhatikan coklat-coklat merk mana saja yang dia cocok untuk dikonsumsi dan mana yang tidak. </p><p>Tantangannya lumayan berat, karena anak-anak jelas suka coklat. Membuat Dhika tidak mengkonsumsi coklat sama sekali, jelas tidak mungkin. Jadi, kami mencoba mencari cara agar alerginya tidak bertambah buruk.</p><p>Alhamdulillah efek alergi sebatas muntah dan batuk pilek. Lama kelamaan alerginya hanya batuk pilek. Tantangan berikutnya bagaimana menyembuhkan dengan cepat batuk pileknya.</p><p>Jika, ada yang bertanya kenapa gak dihentikan saja konsumsi coklatnya? Anak dan coklat jelas kombinasi yang sulit untuk dipisahkan. Apalagi jika benar-benar dihentikan, yang ditakutkan jika dia gak sengaja mengkonsumsi, efek alerginya malah lebih besar.</p><p>Dengan tidak menghentikan secara 100% konsumsi coklatnya, toleransi tubuh Dhika juga semakin baik ketika mengkonsumsi coklat, diharapkan semakin bertambah usia, efek alerginya semakin berkurang. </p><p>Saat ini ada beberapa hal yang kami lakukan jika Dhika mengalami batuk pilek yang dikarenakan alergi coklatnya. Antara lain:</p><p>1. Berjemur di pagi hari</p><p>Berjemur ini efeknya bagus sekali lo untuk anak-anak yang batuk pilek. Bapilnya bisa berkurang sekali. Tapi harus konsisten. Iji yang agak susah kalau anaknya sudah sekolah ya.</p><p>Biasanya saya ajak berjemur di jam 10 pagi. Jika panasnya terlalu terik, cukup 10 menit saja. Kalau biasa saja, bisa diperpanjang jadi 15 menit deh.</p><p>Grok-groknya bisa berkurang banyak sekali, tidurnya juga lebih nyenyak.</p><p>2. Memakai nebul</p><p>Cara ke 2 untuk meringankan batuk pilek edek alergi yaitu menggunakan nebulizer alias di uap. Karena saking seringnya mengalami batuk pilek, akhirnya kami pun membeli nebulizer.</p><p>Agak menyesal sih membelinya. Menyesal kenapa gak dari dulu-dulu. Coba aja beli dari dulu, batuk pileknya sudah teratasi lebih cepat.</p><p>Sebenarnya kami ada langganan yang bisa didatangkan ke rumah. Cuma entah gimana, Dhika semakin gede, semakin menolak kalau di nebul. </p><p>Akhirnya kami tanya, kalau yang nebul ibuk, Dhika mau? Jawabannya mau. Alhamdulillah ya. </p><p>Cairan untuk nebul juga standar aih, cuma NaCl saja. Efeknya nebul sendiri sudah banyak yang tahu kan ya, untuk melancarkan saluran pernafasan.</p><p>3. Diajak ke pantai</p><p>Sudah lama tahu kalau orang yang menderita asma, salah satu terapinya dengan menghirup udara di dekat laut.</p><p>Nah, tanpa kesengajaan, kami beberapa kali ke pantai dan batuk pileknya Dhika, gak pake lama langsung sembuh total. </p><p>Ya Allah seneng banget. Ke pantai selain bisa healing, batuk pilek hilang.</p><p>Nah, di sini ada gak yang punya pengalaman anak alergi juga? Bisa saling sharing ya</p><p><br /></p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-43400856086804913282024-03-03T23:47:00.004+07:002024-03-03T23:57:25.215+07:00Perlukah Anak Masuk PAUD?<p> Jujur, sedang kejadian kakaknya yang cukup sulit dalam bersosialisai demgan orang baru. Penilaian saya mulai berubah terhadapa Pendidikan Anak Usia Dini.</p><p>Dulu, saya pikir memasukan anak-anak sebelum SD itu adalah sesuatu yang sia-sia. Karena di sekolah mereka paling main-main saja.</p><p>Kalau bukan gosip yang bilang kalau mau sekolah dasar anaknya nanti harus punya ijazah TK, karena itu kemudian saya memasukan kakak ke TK</p><p>Ternyata oh ternyata, saya merasakan manfaat dari anak yang sekolah tersebut<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Apa saja sih manfaat yang menurut saya perlunya anak dimasukan ke PAUD? </p><p>1. Anak belajar bersosialisasi</p><p>Dengan bertemu banyak orang mau tak mau mereka mulai mau mengenal orang banyak. Yang awalnya diem-diem aja. Mereka mulai merasa nyaman. Kemudian mengajak bermain duluannya</p><p>2. Belajar pelajaran </p><p>Di sekolah, anak-anak akan diajari banyak hal. Mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal lain.</p><p>Pelajaran anak-anak mulai dari seni peran hingga gerakan-gerakan yang mengarah ke motoriknya.</p><p>Salah satu alasan mengapa anak perlu masuk PAUD yaitu agar keterampilan motoriknya dapat terasah secara optimal. Keterampilan motorik dapat mencakup aktivitas apa pun yang membutuhkan koordinasi fisik seperti berlari, menangkap bola, bersepeda, atau mengikuti aktivitas olahraga yang sesuai usia Si Kecil.</p><p>3. Belajar Mengaji</p><p>Kalau tempat PAUD-nya termasuk sekolah Islam. Anak-anak akan diajari mengaji serta membaca huruf.</p><p>Jadi, memasukan anak ke PAUD bukan sebuah hal yang sia-sia karena pendidikan anak usia dini memainkan peran penting dalam membentuk masa depan anak. Dengan memberikan pengalaman belajar yang positif, pendidikan anak usia dini membantu membangun fondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan bahasa anak.</p><p>PAUD memberi kesempatan anak untuk belajar lebih banyak hal sejak usia dini. Pada usia dini, otak anak sedang dalam masa keemasan. PAUD akan membantu anak mengasah kecerdasan otaknya. Ini juga membantunya berpikir lebih bijak serta dewasa sejak usia sedini mungkin.</p><p>Usia ideal untuk anak mulai sekolah bisa mulai dari 4 tahun untuk jenjang PAUD. Kemudian untuk usia anak idel masuk TK adalah 5 tahun. Dan beberapa anak sudah menunjukkan kesiapan masuk SD pada usia 6 tahun.</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-1477656589620847182024-03-03T23:27:00.000+07:002024-03-03T23:27:32.326+07:00Menambah Kepercayaan Diri Anak dengan Les<div>Anak pertama saya, termasuk anak kurang luwes dalam bergaul. Saat itu saya pikir karena masih anak-anak ya. </div><div><br /></div><div>Hingga ketika dia masuk TK, baru di situ terlihat kalau dia ada sisi introvertnya. Jadi, kalau mau tidur di malam hari, saya selalu bertanya tadi main apa saja kak? Sama siapa? Dan lain sebagainya.</div><div><br /></div><div>Suatu ketika dia cerita kalau dia gak mau sekolah lagi. Dan alasanya karena kakak yang sering ajak dia main, sudah lulus duluan. <span><a name='more'></a></span></div><div><br /></div><div>Saya pun berkata, kan masih banyak teman lainnya kak. Jawabannya, kalau temen lain, aq gak pernah diajak main. Malah bikin ibunya overthinking kan ya kalau gini haha.</div><div><br /></div><div>Ternyata si kakak mau main kalau ada yang mengajak, kalau tidak dia akan diam saja sambil liat temen-temennya main.</div><div><br /></div><div>Bahkan ketika saya menyarankan kalau kakak bisa kok ngajak duluan. Diam malah anaknya.</div><div>Jujur ya, sedih banget dengernya. Tujuan di sekolahkan itu salah satunya supaya dia bosa bersosialisasi. Ternyata hampir 2 bulan dia belum merasa nyaman.</div><div><br /></div><div>Akhirnya tanya sama guru yang mengampu dan itu benar. Kalau si kakak memang jarang main sama temen-temennya.</div><div><br /></div><div>Hingga suatu ketika, saya mengajak si kakak untuk free trial di sebuah kursus musik. Tahun sebelumnya pernah saya ajak, tapi dia belum mau. </div><div><br /></div><div>Nah, ketika TK sudah bisa diajak diskusi, sehingga buat soundingnya lebih mudah untuk dikomunikasikan.</div><div><br /></div><div>Sesampainya di sana, si kakak bisa mengikuti free trial dengan baik dan saya pun mengatakan bahwa, dicoba ya 1 bulan les musik di sini. Kalau kakak gak suka, gak pa-pa nanti gak usah les.</div><div><br /></div><div>Alhamdulillah anaknya mau dong. Hepi banget rasanya. Les musiknya si kakak ambil piano ya.</div><div>Setelah berjalan 2 bulan, terdapat perubahan yang cukup bagus dalam sosialisasinya di sekolah. </div><div><br /></div><div>Mamah dari salah satu teman kakak cerita kalau anaknya minta mamahnya untuk memfoto dia dan kakak ketika pulang sekolah. Dan si kakak pun langsung action begitu gahu mau di foto haha.</div><div><br /></div><div>Padahal kata mamahnya, selama ini gak oernah seperti itu. Sesampai di rumah, saya pun menanyakan hal itu, dan kakak membenarkan hal itu.</div><div><br /></div><div>Perubahan si kakak setelah Les musik ini, dia semakin percaya diri. Mulai berani nyanyi maju ke depan tanpa disuruh, mulai mau bermain bersama temen-temennya. .</div><div><br /></div><div>Dan hal ini perubahannya gak lama hitungannya. Cuma sekitar 2-3 bulan saja.</div><div>Ternyata dampak les bagus sekali di kakak. Dengan dia memiliki ketrampilan tertentu, dia lebih pede dalam bersosialisasi. </div><div><br /></div><div>Jadi, saya pikr bagus sekali kalau kita paham minat dan bakat anak dari dini sehingga ke delannya bisa diarahkan ke hal-hal positif. </div><div>Dengan les, anak jadi tambah pinter, bersosialisasi bagus dan kepercayaam dirinya bertambah.</div>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-13973523336001776212024-02-25T22:13:00.001+07:002024-02-25T22:13:35.952+07:005 Hal Yang Perlu Dipersiapkan Ketika Mengajak Anak Mudik Lebaran<p> Sudah memasuki akhir Februari nih, awal bulan Maret audah mulai berpuasa bagi umat muslim. Dan tentu saja, yang perlu dipikirkan, acara tahunan yaitu mudik lebaran hehe.</p><p>Mudik lebaran adalah momen yang dinanti karena kita bisa bertemu keluarga jauh yang sangat jarang bisa ketemu.</p><p>Tetapi, mudik lebaran juga peer tersendiri apalagi yang punya anak-anak masih kecil. </p><p>Saya beberapa kali mengajak anak mudik lebaran. Perjalanan memakan waktu sekitar 6-9 jam tergantung kondisi jalan ya.</p><p>Karena kami mudiknya memakai mobil pribadi, jadi saya kali ini juga sharing berdasar pengalaman saya ya.</p><p>Mengajak anak mudik lebaran punya tantangan tersendiri ya. Apalagi ketika mereka masih usia balita dan membawa lebih dari 1 anak. Wkwk super sekali itu mah.</p><p>Ada 5 hal yang perlu diperhatikan ketika kita membawa mudik anak-anak kecil ya. Berikut poin-poinnya:</p><p>1. Kenyamanan</p><p>Perjalalanan mudik rata-rata panjang ya, apalagi resiko jalanan macet itu tinggi sekali terjadi. Sehingga, bagaimana membuat keadaan nyaman untuk mereka adalah keharusan yang perlu dipenuhi.</p><p>Ketika mudik, biasanya kami membuat tempat anak-anak yang mereka bisa bebas bergerak. Baik bermain mau pun tiduran.</p><p>Sehingga, tempat duduk mobil di tengah dilepas dan diganti dengan kasur tipis. </p><p>Ruang gerak anak-anak lebih luas dan jika mereka mau tidur, posisi tidur juga lebih nyaman.</p><p>2. Siapkan aktivitas </p><p>Namanya anak-anak jika mata melek pasti gak akan pernah berhenti bergerak. Mereka akan sangat aktif melakukan berbagai kegiatan.</p><p>Nah ini nih yang bikin pusing orang tua. Di rumah aja yang ruang geraknya lebih luas. Semua diacak-acak, apalagi di mobil haha.</p><p>Jadi, siapkan aktivitas untuk mereka lakukan bersama. Bisa permainan, membaca buku bersama, menggambat dan lain-lain. </p><p>3. Siapkan makanan yang cukup</p><p>Ini jelas harus dipikirkan ya, apalagi takutmya kalau pas mudik kena macet. Susah banget buat mampir untuk beli makan.</p><p>Jadi, jangan sampai lupa untuk menyiapkan makanan kesukaan mereka dalam jumlah yang cukup. Lebih sedikit malah lebih bagus sih buat jaga-jaga.</p><p>Jangan lupa snack-snack kesukaan serta minuman yang cukup.</p><p>Kalau anaknya masih minum susu, segala termos juga harus disiapin yak.</p><p>4. Persiapkan pakaian yang cukup</p><p>Namanya anak-anak polah tingkahnya gak bisa diam. Makan pun jarang sekali bisa anteng. Alhasil, baju yang dikenakan kerap terkena kotoran.</p><p>Oleh, sebab itu, perlu sekali membawa pakaian lebih dari biasanya. Sebagai cadangan kalau-kalau ada tindakan tak terduga yang meyebabkan pakaian yang dikenakan harus sering diganti.</p><p>5. Obat-obatan dasar</p><p>Jangan terlupa untuk membawa obat-obatan dasar ya mam. Seperti obat penurun panas, obat batuk pilek, obat diare dan vitamin yang biasa digunakan.</p><p>Karena berada di tempat baru, terkadang kebiasaan dan makanannya pun berbeda.</p><p>Lagipula kondisi anak itu cepat sekali berubah. Bisa jadi juga dikarenakan mereka belum bisa mengungkapka dengan baik, kondisi tubuh mereka bagaimana</p><p>Eh, tetiba aja anget. Kan bikin blingsatan banget tuh, kalau kita gak ada persiapan obat. </p><p>5 hal ini yang perlu diperhatikan ketika kita mengajak anak untuk mudik lebaran versi saya.</p><p>Mungkin temans ada yang mau menambahkan? Untuk memperluas wawasan saya juga nih. </p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-20453065838352220522024-02-25T21:40:00.003+07:002024-02-25T21:40:47.445+07:00Pentingnya Probiotik untuk Meningkatkan Berat Badan Anak<p> Masalah berat badan anak banyak dihadapi oleh orang tua ya. Termasuk saya. Perlu usaha ekstra untuk masalah satu ini. Bahkan sampai sekarang pun saya masih berjuang.</p><p>Banyak sekali hal yang terkait tentang masalah berat badan ini. Tapi, yang pasti semua terkait dari pencernaan.</p><p>Jadi, yang pertama kali harus diusahakan adalah bagaimana mengusahakan kesehatan alat pencernaan sehingga nutrisi yang masuk bisa terserap dengan baik.</p><p>Masalah pencernaan merupakan keluhan banyak orang, tak terkecuali anak-anak. Situasi ini sebenarnya dapat diatasi dengan mengonsumsi probiotik, di mana senyawa ini mampu membuat proses pemecahan makanan dan penyerapan nutrisi dapat berlangsung secara optimal.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Jika, pencernaan baik maka untuk meningkatkan berat badan anak bisa kita usahakan dengan lebih baik</p><p>Selain itu, anak-anak juga perlu memenuhi kebutuhan probiotik agar kesehatannya semakin baik. </p><p>Probiotik ini memiliki fungsi membantu menjaga daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, melawan bakteri jahat yang ada di dalam usus dan mencegah terjadinya peradangan pada bagian usus. Di dalam minuman probiotik, bakteri Lactobacillus casei sering ditemukan dalam yogurt.</p><p>Konsumsi probiotik bisa lakukan bersama atau tanpa makanan, bisa di pagi, siang, sore, maupun malam hari. Tetapi, waktu terbaik untuk minum pil probiotik adalah sebelum tidur. Ini disebabkan karena selama tidur, lambung tidak begitu aktif memproduksi asam.</p><p>Seluruh manfaat probiotik ini bisa didapatkan dari makanan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah tempe, yogurt, keju, sauerkraut (hasil fermentasi dari kol atau sayuran lain), sup miso yang biasanya tersedia di restoran Jepang, serta kimchi yang merupakan olahan sayuran kubis dan bawang putih. </p><p>Akan tetapi, makanan-makanan tersebut belum tentu anak-anak suka kan. Apalagi memang dari awal anaknya susah makan hehe. </p><p>Karena itulah, kita bisa memberikan suolemen probiotik pada anak-anak.</p><p>Beberapa suplemen probiotik sudah pernah saya gunakan. Untuk melihat kecocokan anak juga. Efeknya ke mereka bagaimana dan sebagainya. </p><p>Berikut beberapa suplemen probiotik dan kegunaannya ya. Semoga bisa membantu untuk memutuskan mau memakai yang mana.</p><p>1. Interlac</p><p>Probiotik aktif: Lactobacillus reuteri Protectis</p><p>Memelihara kesehatan pencernaan, tidak mengandung laktosa</p><p>2. L bio</p><p>Probiotik aktif: Lactobacillus Acidophilus, Lactobacillus Casei, Lactobacillus Salivarius, Bifidobacterium Infantis, Bifidobacterium Lactis, Bifidobacterium Longum, Lactococcus Lactis</p><p>(Lebih banyak probiotik aktifnya, tapi tidak ada tambahan lainnya)</p><p>Kegunaan: menjaga keseimbangan microflora pencernaan, mengurangi gangguan pencernaan</p><p>3. Lacto B</p><p>probiotik aktif : bakteri Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, dan Streptococcus thermophilus</p><p>(Ada tambahan vit c, b, niasin dkk)</p><p>Kegunaan: baik untuk mengobati diare dan menjaga keseimbangan microflora cerna</p><p>4. Liprolac</p><p>Simbiotik</p><p>Probiotik & Prebiotik</p><p>Streptococcus thermophilus 10 mg, Lactobacillus rhamnosus 3 mg, Lactobacillus acidophilus 3 mg, Bifidobacterium longum 1.25 mg, Bifidobacterium bifidum 1.25 mg, fructooligosaccharide 509.08 mg. Vitamin E 8.125 mg, Vitamin A 3.60 mg, Pyridoxine HCl 1.13 mg, Vitamin B2 0.75 mg, Thiamine HCl 0.70 mg</p><p>Memelihara pencernaan anak: intinya sama aja entah diare / kontispasi bisa dipake semua ya tapi emang *ga instant*</p><p>boleh dipake rutin buat jaga pemeliharaan pencernaan. </p><p>Probiotik ini tidak harus tiap hari dikonsumsi. Seminggu 2-3x saja sudah oke.</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-753381779921415192024-02-18T23:44:00.004+07:002024-02-18T23:44:50.613+07:00Cara Menyapih Anak dari Dot<p> Kalau minggu lalu tentang menyapih anak dari ASI. Hari ini saya mau menulis tentang pengalaman menyapih anak dari dot.</p><p>Sebagai ibu yang bekerja, dot ini sangat membantu sekali. Hal ini tidak bisa dipungkiri. </p><p>Pemakaian dot sendiri lazim terjadi di masyarakat, sehingga bukan lagi hal aneh jika melihat anak bayi ngedot. </p><p>Dot sendiri masih banyak kontroversinya ya. Selain bisa menjadi penyebab bingung puting, juga dampak dari penggunaan dot masih diperdebatkan.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Dari yang pernah saya baca, penggunaan dot sebaiknya tidak lebih dari 1 tahun. Tapi, pada kenyataannya masih banyak yang memakai dot ketika menjelang usia 5 tahun.</p><p>Saya sendiri mulai menyapih anak dari dot ketika memasuki usia 2 tahun. Di usia itu pula, saat saya menyapih ASI.</p><p>Ternyata menyapih ASi dan menyapih dari dot sama susahnya wkwk.</p><p>Cara menyapih dot hampir sama sih ketika saya menyapih anak dari ASI, antara lain:</p><p>1. Mulai dikurangi penggunaannya pelan-pelan</p><p>Karena anak sudah bisa minum pakai gelas, sedotan atau botol minum. Bisa kita kurangi penggunaannya. </p><p>Biasanya masih dipakai menjelang tidur siang dan tidur malam.</p><p>2. Distraksi positif</p><p>Minum susu dari dot itu seperti bentuk kenyamanan tersendiri bagi anak ya. Jadi, biasanya mereka akan merengek tetap minta dot.</p><p>Di situ, baiknya kita mulai melakukan distraksi positif. Seperti mengajak main, menyanyi atau bercerita.</p><p>3. Kenyangkan perutnya</p><p>Kenyang kan perutnya ketika menjelang tidur. Jika, anak sudah kenyang, maka mereka akan bisa tertidur tanpa harus dikasi dot.</p><p>Ketika anak sudah bisa tanpa dot, baiknya segera disingkirkan dotnya. Karena kalau gak sengaja lihat lagi, bisa tantrum pengen dot lagi.</p><p>Bisa-bisa kerja keras menguap begitu saja dan perjuangan buat menyapih dari dot mulai lagi dari awal. Jangan sampai deh ya.</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-78065990294051186482024-02-18T23:29:00.001+07:002024-02-18T23:29:35.030+07:00Kapan dan Bagaimana Memulai Toilet Training<p> Toilet training menjadi permasalahan tersendiri bagi para orang tua. Adanya kemajuan teknologi dalam bentuk popok sekali pakai membuat kenyamanan tersendiri dalam hal pengasuhan anak.</p><p>Sehingga ketika dihadapkan pada pertanyaan, "Kapan mau lepas diaper?". Duh, susah banget mau menjawab.</p><p>Popok sekali pakai atau biasa disebut diaper (bekennya malah pampers, padahal pampers ini salah satu merk diaper hehe). Memang memudahkan. Tidak perlu sering ganti, rumah bersih dari bau ompol dan cucian tidak menumpuk. Iya apa iya buk? <span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Tapi ketika anak mulai beranjak besar, tentu kita harus mulai memikirkan melepas ketergantungan pada diaper ini. Konon sih terlalu memakai popok bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak.</p><p>Ditambah kalau sampai masuk kelompok bermain dan masih memakai diaper, biasane beberapa sekolah tidak memperbolehkan hal tersebut.</p><p>Lalu kapan baiknya mulai lepas diaper?</p><p>Masa-masa melatih anak lepas dari popok, biasa disebut toilet training. Yang bisa juga berarti pelatihan memakai toilet.</p><p>Saat toilet training, kesabaran dari orang tua sangat diperlukan. Kita harus menanamkan dalam hati bahwa anak sedang belajar. Jadi, kalau rumah dan kasur bau ompol harao maklum yes. Itu salah satu resiko punya anak wkwk.</p><p>Menurut para ahli, masa toilet training bisa dimulai ketika usia 1,5 tahun. Bahkan jika sebelum itu malah lebih baik.</p><p>Tetapi, saya pribadi memulai toilet training ke anak sekitar usia 2 tahun. </p><p>Ada beberapa alasan untuk ini</p><p>Pertama, saya ibu yang kebetulan bekerja, jadi tidak bisa 24 jam bersama anak. Ketika saya bekerja, ada orang yang bantu mengasuh. Nah, kesiapan pengasuh ini yang sepertinya belum siap kalau anak toilet training. Males repotnya yekan. </p><p>Jadi, saya memulai toilet trainjng ketika saya mendampingi anak beberapa hari. Saat itu long weekend dan saya mengambil cuti beberapa hari.</p><p>Sampai segitunya buk? Iya, karena anak sudah menjelang 2 tahun, kalau belum lepas diaper kasihan anaknya kan. Lagipula, kalau ditunda terus, takut kelamaan dan malah tambah susah lepas.</p><p>Alasan kedua adalah usia 2 tahun ini, anak sudah bisa diajak komunikasi 2 arah. Anak sudah paham ketika diberitahu, sudah bisa menyampaikan keinginan mau pipis/pup. </p><p>Jadi, diharapkan prosesnya lebih cepat.</p><p>Apa saja yang dilakukan ketika toilet training?</p><p>Ketika awal memulai toilet training, setelah mandi pagi, anak tidak memakai diaper. Di situ setiap 2 jam mulai diajak pipis ke kamar mandi. Sambil pelan-pelan diberitahu, "kalau pipis nanti di sini".</p><p>Ketika tidur siang, anak bisa dipakaikan diaper lagi jika tidak mau kasur bau ompol ya buk. Nanti setelah mandi sore, mulai lagi tidak memakai diaper. Begitu pula ketika tidur malam, masih dipakaikan diaper. </p><p>Di hari ke 2, masih melakukan hal yang sama seperti hari pertama.</p><p>Di hari ke 3, ketika tidur siang, sudah tidak dipakaikan diaper. Biasanya masih ngompol nih buk. Persiapan perlak ya.</p><p>Hari ke 4, masih sama seperti hari ke 3. Dari setelah mandi pagi, sampai menjelang tidur malam sudah tidak memakai diaper.</p><p>Dari pengalaman di hari ke 5, anak sudah tidak ngompol di siang hari ketika tidur siang buk. Kemajuan banget kan.</p><p>Nah, di hari ke 5 pula, mulai nih tantangan berikutnya, mulai lepas diaper seharian termasuk tidur di malam hari. </p><p>Pasti ada ngompolnya buk di awal lepas diaper. Tapi gak lama kok, paling 3-4 hari. Yang penting sebelum tidur malam diajak pipis dulu dan minum menjelang tidur dikurangi. </p><p>Setelah 2 minggu pun, kadang anak masih ngompol sesekali yak. Jadi, usahakan perlak jangan sampai lepas dulu untuk beberapa bilan ke depan. Cari perlak yang adem buat dipakai di kasur.</p><p>Dari pengalaman kalau anak udah merasakan tidak pakai diaper, kalau dipakaikan lagi, mereka udah gak mau, karena udah merasakan enakan gak pake diaper. </p><p>Sepertinya langkah di atas mudah ya, tapi pas pelaksanaan uwow banget lo wkwk. </p><p>Mungkin ada yang mau share pengalaman ketika toilet training anaknya, buk? Boleh banget lo</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-89219724443829441282024-02-11T23:23:00.001+07:002024-02-11T23:23:11.393+07:007 Cara Menyapih Anak dari ASI<p> Saya termasuk sukses dalam menyusui si kakak. Selama 2 tahun oke banget dia dalam hal itu. Nah, setelah 2 tahun peer selanjutnya ya nyapih, yekan?</p><p>Seperti halnya proses menyusui, prose menyapih dari ASI juga butuh perjuangan buk. Gak cuma anaknya yang butuh disiapkan mentalnya. Tapi, ibunya juga.</p><p>Kenapa? Karena proses menyusui tuh indah banget bagi saya. Kayak dibutuhkan banget sama anak wkwk. Ibuk haus perhatian gini ini.</p><p>Kayaknya hidup tuh indah banget kalau lihat anak nyusu. Ikatan batinnya juga berasa. </p><p>Tapi setelah 2 tahun, ASI sudah kehilangan perannya dalam hidup anak. Karena mereka sudah saatnya makan makanan riil. <span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Kalau menyapih ditunda bisa menyebabkan kekurangan gizi pada anak dan lebih buruknya bisa menyebabkan stunting.</p><p>Ya karena anak merasa kenyang dengan menyusu dan tidak mau makan makanan padat. </p><p>Proses penyapihan pada anak pertama saya, cukup alot buibu. Perlu waktu sekitar 6 bulan bisa beneran lepas. </p><p>Konon anak baiknya disounding, tapi di kasus saya, setiap habis disounding, malah tambah gak mau lepas haha. </p><p>Nah, berikut cara saya menyapih anak dari ASI: </p><p>1. Disounding</p><p>Tetep yak ini walau gak gitu ngefek ke si kakak. Tapi pemberitahuan awal bahwa kakak udah besar dan harus berhenti nenen tetap harus dilakukan. </p><p>Karena bagaimana pun, selama 2 tahun ini kenyamanan mereka salah satunya ya menyusu dalam dekapan ibu.</p><p>2. Frekuensi menyusui dikurangi perlahan</p><p>Frekuensi menyusui saya kurangi. Dari awal pagi, sore dan malam. Bahkan pagi bisa 2-3 kali sebelum saya berangkat kantor. </p><p>Begitu pun sore ke malam bisa beberapa kali juga.</p><p>Jika awalnya 3 kali, mulai dikurangi menjadi 2 dan kemudian 1 kali. Hingga akhirnya cuma menyusu 1 kali ketika mau tidur.</p><p>3. Perhatikan makanan sebelum tidur</p><p>Jadi, ketika sudah bertekat sapih, anak mulai dikenyangkan dengan makanan padat ketika jadwal menyusu.</p><p>Karena sudah kenyang, mereka gak akan minta nenen lagi.</p><p>4. Susu dalam gelas</p><p>Mencoba mengalihkan perhatian dengan menawarkan susu formula dalam gelas. </p><p>Kenapa gak pakai dot? Ya, karena nanti malah timbul peer baru, menyapih dot wkwk. Apalagi udah dua tahun, sudah pinter minum pakai gelas.</p><p>5. Distraksi positif</p><p>Ketika frekuensi menyusu tinggal 1 kali ketika malam. Maka diperlukan distraksi positif untuk mengalihkan perhatian anak.</p><p>Misalnya, membaca dongeng sebelum tidur atau menyanyi.</p><p>6. Waktu yang pas</p><p>Cari waktu yang pas ketika benar-benar mau disapih. Saya waktu itu cari pas akhir minggu. Jadi mulai jumat sudah gak dikasi nenen.</p><p>Biasanya sekitar 3 hari kalau gak nyusu, insyaAllah mereka udah bisa bener-bener lepas.</p><p>7. Kerjasama dengan suami</p><p>Peran suami penting banget pas masa sapih ini. Karena ketika anak rewel bisa gantian untuk menggendong haha.</p><p>Si bapak juga bisa mengalihkan perhatian anak ke hal-hal lain. Biasanya diajak main.</p><p>Menyapih bukan hal mudah buibu, ada yang cepat dan ada pula perlu proses yang lama sepertu saya. 6 bulan bok.</p><p>Itu jangan membuat berkecil hati yak. Karena kondisi rumah, kondisi ibu dan anak juga beda semua.</p><p>Jadi, tetap semangat buk yang lagi nyapih. Kalian luar biasa. </p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-43265517987573114092024-02-11T22:55:00.006+07:002024-02-11T22:55:45.770+07:005 Cara Menyusui Bayi Baru Lahir<p> Masa-masa menyusui merupakan masa yang nano-nano banget bagi saya. Ketika awal si kakak lahir, saya mengalami kesukitan ketika menyusui.</p><p>Jahitan sesar yang masih terasa merupakan kesulitan terbesar saya saat itu. Karena 2 hati dalam posisi berbaring. Awal melahirkan saya pun mencoba menyusui dengan berbaring miring. </p><p>Sakit banget rasanya. Tapi rasa sakit bekas jahitan gak seberapa dibanding melihat bayi baru lahir tapi gak mau nyusu. Duh, panik banget saat itu.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Iya loh, si kakak waktu itu gak mau nyusu, bobok terus dia. Mana gak bingung nih ibu baru huaaa. Apalagi belum paham dengan perlekatan yang benar dan lain-lain.</p><p>Sebelum melahirkan saya sudah mengikuti kelas menyusui loh. Jadi, udah ada persiapan. Tapi ternyata pas praktek tidak semudah dalam bayangan wkwk.</p><p>Mana si bayi bobok terus. Jadi, selain belum tahu perlekatan yang pas ke bayi, bayinya juga gak mau berusaha nenen. </p><p>Hari ke 3 pasca operasi, saya sudah bisa duduk walau sebentar durasinya. Menyusui dengan posisi duduk lebih mudah bagi saya saat itu.</p><p>Tapi, lagi-lagi karena jahitan operasi, saya tidak bisa terlalu lama duduknya. Dan, kesulitan masalah perlekatan masih sama haha. Sampai keringeten bun.</p><p>Oh iya, selama di rumah sakit, saya dibantu perawat dalam proses belajar menyusui tersebut ya.</p><p>Akhirnya ketika hari ke 5 alias hari terakhir di rumah sakit, saya mulai paham cara menyusui dengan benar. </p><p>Ada 5 saran bagi ibu baru ketika belajar menyusui:</p><p>1. Posisi yang nyaman</p><p>Pada ibu baru, mencari posisi yang nyaman saay menyusui tentu bukan hal mudah. Apalagi habis operasi sesar ya. </p><p>Kalau habis operasi, satu-satunya posisi yang bisa dilakukan ya dengan berbaring.</p><p>Paling enak menyusui sambil duduk bagi saya. Karena ibu dan bayi sama-sama masih belajar. Posisi duduk menguntungkan bagi kedua pihak. Bagi ibu, bisa belajar perlekatan dengan benar</p><p>Sedangkan bagi bayi, posisi payudara juga pas dengan mulutnya.</p><p>2. Hadapkan mulut bayi tepat di bawah payudara untuk memudahkan perlekatan</p><p>3. Sentuhkan puting susu pada bibir atau pipi bayi untuk merangsang agar mulut bayi terbuka</p><p>4. Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar lingkaran hitam di sekitar (areola) ke mulut bayi</p><p>5. Menyusui bayi dengan payudara kiri dan kanan bergantian. Supaya tidak besar sebelah.</p><p>Dulu, saya diberitahu bahwa entah kenapa bayi lebih suka yang kiri, mungkin karena ibu lebih nyaman dalam posisi tersebut. </p><p>Jadi, kalau bisa tetap saling bergantian ya bun. Membiasakan bayi untuk minum dari keduanya.</p><p>Menyusui itu tidak segampang yang terlihat. Dj awal saja, kalau kita gak tahu perlekatan yang benar, bisa berpengaruh terhadap kecukupan asi bagi bayi.</p><p>Ada kan ya, bayinya nyusu terus tapi kok berat badannya gak nambah-nambah. Setelah di cek ternyata perlekatan kurang bagus. Sehungga bayi hanya ngempeng saja. Tapi asi gak kekuar dengan baik.</p><p>Kalau memang merasa kesulitan, bisa lo kita minta bantuan sama tenaga kesehatan. Bisa perawat, bidan atau dokter. Jangan segan untuk minta tolong kalau memang membutuhkan ya buibu.</p><p><br /></p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-3897422210020444162024-02-04T23:33:00.004+07:002024-02-04T23:33:24.534+07:00Masalah Berat Badan Anak<p> Ada gak ibu-ibu di sini yang kelimpungan mikirin berat badan anak?</p><p>Jujur ya, masalah beràt badan nih udah dari si kakak usia 2 tahunan. Sejak usia tersebut penambahan Berat Badan si kakak tidak sesuai denganseharusnya</p><p>Beberapa kali sudah dicoba dengan berbagai cara, seperti menyiapkan masakan kesukaannya, menerapkan feeding rules yang bener, sampai ke ahli gizi juga udah dijalani. <span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Hasilnya kami masih terseok-seok saat ini. Dia gak sakit aja udah bersyukur banget. Secara kalau sakit beràt badan kembali turun </p><p>Menghadapi permasalahan berat badan si picky eater ini seperti naik jet coaster wkwk. Penuh tekukan menegangkan.</p><p>Di sini saya gak akan berbagi tips tentang menaikan berat badan anak ya, karena saya sendiri masih berjuang menaikan berat badannya si kakak. </p><p>Tapi, disini saya akan bercerita apa saja yang sudah saya dan suami lakukan untuk menghadapi permasalahan berat badan anak ini.</p><p>Masalah mengunyah da kondisi gigi</p><p>Awal ketika kami tahu bahwa ternyata si kakak mengalami masalah mengunyah dalam proses makannya. Kami langsung konsultasi dengan terapis yang kebetulan kami kenal. </p><p>Ternyata setelah masalah mengunyah teratasi, kami kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa kondisi gigi si kakak yang memang kurang bagus.</p><p>Karena kondisi giginya kurang bagus ini mempengaruhi cara makannya juga. Sehingga waktu makannya menjadi cukup lama. </p><p>Padahal menurut aturan makan, makan besar tidak boleh lebih dari 30 menit. </p><p>Geregeten? Jelas haha </p><p>Tapi kami tetap berusaha supaya cara makannya bisa diperbaiki pelan-pelan.</p><p>Makan sedikit tapi sering</p><p>Karena si kakak tipe lambung kecil, dia gak bisa dipaksa untuk makan banyak. Yang ada bisa muntah dan trauma makan.</p><p>Cara kami mensiasati adalah dengan makan dalam porsi sedikit tetapi sering. </p><p>Karena makan menjadi momen yang penting untuk menaikan Berat Badan, diusahakan ketika jatah ngemil pun, makanan yang masuk tetap mengandung protejn hewani.</p><p>Ke Ahli Gizi</p><p>Ketika pada akhirnya kami memutuskan konsul ke ahli gizi, itu lebih dikarenakan agar tau sebanyak dan sevariasi apa seharusnya makanan yang perlu dikonsumsi oleh si kakak. </p><p>Meal plan yang dibuatlan oleh ahli gizi berguma sekali bagi kami untuk mwngetahui seberapa banyak makanan yang perlu diberikan dan makanan apa-apa saja yang perlu diberikan dan tidak diperlukan.</p><p>Ketika konsul ini baiknya si anak juga diajam untuk mendengarkan, jadi dia juga paham bahwa orang tuanya bermaksud baik. </p><p>Si anak juga bisa mendengar langsung, apa-apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan olehnya.</p><p>Konsultasi ke dokter anak</p><p>Cara terakhir yang kami tempuh adalah dengan konsultasi dengan dokter anak. </p><p>Kenapa? Karena si kakak sering sekali mengalami demam atau suhu tubuh naik. </p><p>Usaha menaikan berat badannya jadi percuma ketika dia mengalami demam ini, karena begitu demam, berat badan kemudian turun lagi.</p><p>Saran dan vitamin dari dokter anak, kami combo dengan meal plan ahli gizi dan alhamdulillah 2 bulan ini menunjukan perkembangan yang baik.</p><p>Yah mudah-mudahan semua berjalan sesuai keinginan ya, aamiin.</p><p><br /></p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-2243128957730750232024-02-04T21:08:00.001+07:002024-02-04T21:08:35.772+07:00Cara Saya Meningkatkan Kualitas Hubungan Ketika Harus LDR dengan Anak<p> Saat ini saya sedang menjalani LDR (Long Distance Relationship) dengan suami dan anak-anak. </p><p>Karena kondisi saat ini anak-anak bersama bapaknya sedangkan berada di kota yang lain. Ini semua diawali saat pandemi.</p><p>Awalnya saya bersama anak-anak dan bapaknya yang sendirian di kota lain. Saat pandemi karena kondisi sangat mencekam dan saya diharuskan WFH (Work From Home) maka saya putuskan membawa anak-anak ke kota bapaknya. <span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Saya merasa takut kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kalau bersama suami, ada yang bisa dimintai pertimbangan dan kalau ada masalah juga ada yang diajak rembugan.</p><p>Karena saat itu si kakak masih TK besar dan si adik masih umur 2 tahun. Saya tidak merasakan kesulitan yang berarti dalam hal adaptasi lingkungan pada anak-anak.</p><p>Akhirnya si kakak masuk sekolah dasar, pandemi belum berakhir. Kemudian kami putuskan si kakak bersekolah di kota J, tempat bapaknya kerja.</p><p>Sedangkan untuk yang lain-lain kami pikirkan nanti. Saat itu yang penting survive dulu dah karena kondisi pandemi memang semencekam itu kan?</p><p>Akhirnya ketika pandemi mulai berakhir, saya mulai masuk kerja full. Sehingga saya harus bekerja di kota S. Anak-anak tetap di kota J bersama bapaknya sambil kita lihat situasi.</p><p>Alhamdulillah berakhir ya. Nah, masalahnya saya gak sanggup kalau kelamaan pisah sama anak-anak wkwk. Sambil menunggu pengajuan mutasi. Iya, akhirnya saya putuskan mutasi ke kota J, saya pun merasa kan LDR sama anak-anak.</p><p>LDR dengan suami jika dibandingkan dengan LDR sama anak, jauh banget rasanya. Rasanya nano-nano jauh sama anak-anak. Kalau malam tidur sendiri malah gak bisa tidur wkwk.</p><p>Beda ketika anak-anak bersama saya dan suami yang wira-wiri. Saya lebih ayem ketika nyanding anak-anak.</p><p>Untuk menjaga quality time sama anak-anak ada beberapa hal yang saya lakukan, antara lain:</p><p>1. Setiap mereka pulang sekolah, diusahakn menelpon walau cuma sebentar. </p><p>Terkadang kendalanya, yang momong pas gak pegang hape, jadi mau nelpon kadang tidak tersambung. </p><p>Greget banget kalau pas gtu haha. Tapi diusahakan tetap telpon walau berasa di-ghosting wkwk.</p><p>2. Menelpon setiap malam</p><p>Kalau malam hari, sudah bersama bapaknya. Nah, saat itu bisa bercerita panjang lebar.</p><p>Bisa melihat mereka beraktivitas. Bahkan walau gak pada mau ngomong, ngeliat mereka lari-lari atau nonton tv aja udah seneng banget.</p><p>Hadeh, segininya ya gak nyanding bocil hehe</p><p>3. Weekend full buat keluarga</p><p>Saat weekend sudah gak bisa diganggu gugat. Full buat keluarga untuk menggantikan waktu weekdays tidak bersama anak-anak.</p><p>Karena sabtu, anak-anak masih sekolah, dinikmati sekali mengantar dan menjemput sekolah. Kemudian makan siang dengan menu ayam di tempat favorite mereka. </p><p>4. Melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan</p><p>Saya sering mengajak mereka membuat cemilan bareng. Walau berantakan tapi gak apa-apa supaya mereka belajar membuat dan yang lebih penting kebersamaannya.</p><p>Kadang bapaknya ngajak berkebun atau melakukan hal lain di halaman. </p><p>Berkemah di halaman, bersih-bersih halaman atau sekedar berjemur. Kalau dilakukan bersama jadi hal yang menyenangkan</p><p>5. Pergi jalan-jalan</p><p>Ketika kondisi oke, kami berjalan-jalan ke tempat wisata yang cocok buat anak-anak. </p><p>Seperti playground atau tempat main lainnya.</p><p>Atau main air di pantai, bikin istana pasir atau sekedar makan sambil bawa bekal.</p><p>LDR bukan hal mudah ya bagi siapa pun, semoga yang sedang menjalani LDR bisa segera dikumpulkan bersama, aamiin. </p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-55329100501782269602024-01-28T23:39:00.000+07:002024-01-28T23:39:02.513+07:00Anak Tantrum, Harus Bagaimana?<p> Hal yang membuat saya pusing tujuh keliling selain kebiasaan makan anak adalah menghadapi anak yang tantrum.</p><p>Walau anak-anak jarang sekali tantrum, sekalinya tantrum, bikin bingung bagaimana mengatasinya.</p><p>Tantrum sendiri bisa dikatakan sebagai kondisi saat anak mengeluarkan emosinya dengan beragam cara, antara lain menangis kencang, berguling-guling di lantai, sampai melempar barang. </p><p>Secara umum, tantrum pada anak biasanya terjadi pada anak yang masih berusia 1-4 tahun karena ketidakmampuan anak dalam menjelaskan apa yang menjadi keinginannya.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Karena mereka tidak atau belum bisa menyampaikan keinginannya, cara pemyampaian ketidaknyamanan adalah dengan tantrum tadi.</p><p>Beberapa Gejala Tantrum pada Anak, antara lain:</p><p>1. Menangis, menjerit, dan berteriak.</p><p>2. Merengek.</p><p>3. Menendang dan memukul.</p><p>4. Mendorong.</p><p>5. Menegangkan badan dan meronta-ronta tubuhnya.</p><p>6. Melempar barang.</p><p>Beberapa kali saya pernah membaca, menangani anak tantrum adalah dengan membiarkannya. </p><p>Asal diawasi saja, jangan sampai mereka menyakiti diri sendiri atau melakukan hal-hal yang berbahaya. </p><p>Tapi kok menurut saya malah gak baik ya moms kalau kita diam saja. Karena ketika anak menangis dan berteriak sampai lama, juga gak baik buat syaraf tubuhnya.</p><p>Di awal mungkin kita bisa diam sambil melihat/mengawasi anak. Akan tetapi jangan lama-lama moms. Sekitar 15 menit kita harus mulai bertindak untuk menghentikan tantrumnya.</p><p>Beberapa Cara Mengatasi Tantrum pada Anak</p><p>1. Berikan Pelukan pada Anak. Cara mengatasi tantrum pada anak yang pertama adalah dengan memberikan pelukan. </p><p>Hal ini ampuh sih moms. Kalau dipelil, mereka berangsur jadi tenang. Karena rasa nyaman dan aman dalam pelukan ya. </p><p>Jadi, walau tidak langsung berhenti, paling tidak teriakan atau tangisan sedikit berkurang.</p><p>2. Temani Anak. </p><p>Tetap tenang dan temani anak saat tantrum. Ini sulit bagi saya yang orangnya modelnya reaktif.</p><p>Karena melihat anak menangis, duh rasanya tuh pengen segera bertindak. Tapi pembiaran sementara ini penting untuk anak agar bisa mengungkapkan perasaannya.</p><p><br /></p><p>3. Alihkan Perhatian Anak. </p><p>Kita bisa mulai mengalihkan perhatian untuk menghentikan tantrumnya. Sambil dipeluk tentu lebih oke ya moms.</p><p>Bisa dengan mainan, makanan atau aktivitas lain yang biasanya disukai oleh anak.</p><p>4. Hindari Hukuman Fisik.</p><p>Anak yang tantrum perlu dihadapi dengan kesabaran. Jangan sampai ketika anak tantrum justru kita hukum dengan hukuman fisik. Ini bisa melukai batinnya moms.</p><p><br /></p><p>Hati-hati dalam menghadapi anak tantrum ya. Memang tidak mudah. Apalagi ketika orang tua juga dalam kondisi tubuh lelah dan banyak pikiran. Hawanya tuh udah emosi aja liat anal nangis.</p><p>Tenangkan diri dulu moms sebelum menghadapai anak tantrum. Agar ketika menghadapi ketantruman mereka, jangan sampai malah kitanya juga tantrum karena emosi sesaat. </p><p>Setelah anak tenang, kita bisa ajak bercerita untuk mengetahui apa sih yang menyebabkan mereka tantrum.</p><p>Kemudian pelan-pelan diberitahu, bahwa dengan bertingkah seperti itu tidak baik. </p><p>Jika menginginlan sesuatu, coba bilang baik-baik ke orang tua. Supaya bisa dimengerti dan dituruti. </p><div><br /></div>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-29185568159867772052024-01-28T23:15:00.001+07:002024-01-28T23:15:15.024+07:00Membiasakan Anak Untuk Tidur Tepat Waktu di Malam Hari<p> Beberapa teman bercerita kalau mereka sering sekali bergadang di malam hari dikarenakan anak yang tidak mau tidur juga.</p><p>Ada yang tidur sampai jam 12 malam dan bahkan lebih dari jam 12. </p><p>Jujur saya prihatin sekali mendengar cerita mereka. Karena otomatis para orang tua juga harus bergadang menemani anak-anak mereka. </p><p>Dan bangun di pagi hari untuk berangkat kerja juga. Kebayanglah bagaimana kalau itu berlangsung setiap hari.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Sebenarnya dulu ketika saya baru memiliki 1 orang anak. Saya juga mengalami hal serupa. Si Andhin sering sekali tidur paling minim di jam 11 malam. Saat itu Andhin berusia sekitar 2 tahun.</p><p>Bahkan pernah saya sudah tidur, anaknya masih main di sebelah saya. Dan ketika saya bangun, saya kaget, loh ni anak masih main #tepukjidat.</p><p>Akhirnya, saya mulai mencari cara agar Andhin bisa tidur sekitar jam 9 malam. </p><p>Awalnya agak kesulitan ya, tapi lama-lama karena pembiasaan, alhamdulillah bisa. Sampai punya adik pun, anak dua ini kalau tidur malam aman di sekitar jam 9.</p><p>Jadi, bapak ibunya gak perlu bergadang sampai malam. Dan kalau pun bergadang, untuk mengerjakan hal lainnya.</p><p>Apa saja yang perlu diperhatikan agar anak mau tidur tepat waktu di malam hari?</p><p>Berikut beberapa hal yang saya terapkan :</p><p>1. Tidur siang tidak kesorean</p><p>Iyes, kuncinya tidur siang tepat waktu, antara jam 12 sampe jam 3 adalah waktu yang tepat untuk tidur siang. Maksimal jam 4 sore sudah harus dibangunkan.</p><p>Jam tidur siang ini menyesuaikan dengan kondisi ya bun. </p><p>Sebagai contoh, Andhin pulang sekilah sampai rumah sekitar jam 13.30. Jam 2 siang dia harus sudah persiapan tidur siang. Sehingga nanti sekitar jam 15.30-16.00 sudah bangun.</p><p>Kalau bobok siang bangunnya kesorean, nanti pengaruhnya ke bobok malamnya. Mereka bangun kesorean, malamnya segar bugar wkwk</p><p>2. Asupan makan yang cukup</p><p>Perhatikan asupan makan anak-anak di malam hari. Sebagai contoh nih, anak-anak saya makan nasi di sore hari, sekitar jam 6 sore selesai makan.</p><p>Dari jam 6 sampai jam 9, jedanya ada 3 jam kan? Di sela jam itu, ada pemberian cemilan berat, bisa kentang goreng, roti tawar atau susu. </p><p>Jangan sampai blong gak dikasi apa-apa. Karena perut yang kenyang, anak-anak jadi gampang bobok malamnya.</p><p>3. Buat jadwal tidur yang sama setiap malam</p><p>Kalau di rumah jam 9 sudah harus masuk kamar. Jadi, sekitar jam 20.30 anak-anak mulai diingatkan untuk pipis dan sikatan. </p><p>Setelah itu mereka masih punya kesempatan buat main sebentar. Jam 9 malam, langsung masuk kamar.</p><p>Karena sudah dibiasakan, sudah gak bakal protes lagi, asal sudah dengar, "sudah jam 9 malam nih, ayok bobok".</p><p>Walau kadang masih kedengeran, padahal masih mau nonton dan lain-lain, tetap aja mereka masuk kamar hehe.</p><p>4. Matikan lampu</p><p>Begitu masuk kamar, matikan lampu. Ajak berdoa sebelum tidur. </p><p>Apakah mereka langsung tidur? Tentu tidak haha. Kadang mereka malah bercerita banyak hal. </p><p>Ya didengarkan dan ditanggapi. Jangan membuat anak-anak kecewa. </p><p>Justru pillow talk seperti ini menurut saya bagus sih kalau jadi kebiasaan. Selain mendekatkan hubungan, kita juga jadi lebih tau anak-anak seperti apa kondisinya.</p><p>Jika dianggap ngobrolnya kelamaan, diingatkan. "Eh, sudah malam nih, ceritanya besok dilanjut, sekarang bobok dulu" Dan mulai tangan pukpuk badannya anak.</p><p>Punya cerita lain gak moms tentang nidurin anak? Bisa share dong. </p><div><br /></div>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-31198661612079291012024-01-21T23:34:00.001+07:002024-01-21T23:34:45.221+07:00GTM (Gerakan Tutup Mulut) Pada Awal MPASI<p> MPASI merupakan tahapan penting untuk perkembangan anak-anak. Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan atau minuman bergizi seimbang yang diberikan kepada bayi berusia 6-24 bulan dengan takaran tertentu guna memenuhi kebutuhan gizi bayi. MPASI juga makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga namun tidak serta merta menggantikan peran ASI.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6D6u9LUUlk1-tHAAz5F5Nxo2vZTHKJVa8aWEp7S7qL4N6b38qmm3byTJ6uBHIFXiRlysMQ7THkzkne1RrNjqxgxka9NopolRzIS1CZywttrETheoX1zmRBbBvHzbDIe-STj75yfo9dok9BLaYaRbyHBRBwqFprpLxXdDFHw5Z9KfnNTSYmBdPfEnCzV4/s1024/istockphoto-1365606385-1024x1024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="748" data-original-width="1024" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6D6u9LUUlk1-tHAAz5F5Nxo2vZTHKJVa8aWEp7S7qL4N6b38qmm3byTJ6uBHIFXiRlysMQ7THkzkne1RrNjqxgxka9NopolRzIS1CZywttrETheoX1zmRBbBvHzbDIe-STj75yfo9dok9BLaYaRbyHBRBwqFprpLxXdDFHw5Z9KfnNTSYmBdPfEnCzV4/s320/istockphoto-1365606385-1024x1024.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p>Sebagai ibu dari 2 orang anak. Menghadapi MPASI adalah saat-saat yang menegangkan.</p><p>Karena kebiasaan makan anak berawal dari sini. Begitu keberlanjutan perkembangan fisik dan psikis anak, juga sangat berpengaruh dari tahap MPASI ini.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Banyaknya kasus stunting di masyarakat, membuat pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap masalah stunting ini. </p><p>Dan semua masalah dimulai dengan masa-masa MPASI. sudah kebayang kan, bagaimana pentingnya masa-masa ini.</p><p>Ketika si kakak MPASI, hal pertama yang bikin patah hati itu, setiap disuapi, makanannya disembur sodara-sodara wkwk. Bener-bener disembur ya.</p><p>Kalau inget itu, sekarang bisa sih ketawa-tawa. Tapi dulu, stresnya luar biasa wkwk. Khawatir banget lan kalau anaknya berat badan kurang dan lain-lain.</p><p>Kalau ditanya kenapa anak kok GTM di awal MPASI? Jawabannya bisa beragam sih ya, tapi yang pasti seperti kita juga belajar jadi orang tua, anak-anak juga belajar banyak hal sejak mereka lahir ke dunia. </p><p>Sepertj belajar mennghisap susu ibu, belajar berkomunikasi hingga belajar makan.</p><p>Jadi, jangan putus asa dulu ya buibu, kalau anaknya nyembur makanan seperti anak saya. Mereka lagi belajar, buk.</p><p>Sama halnya kita ketika belajar hal baru, gak semua langsung bisa kan? Apalagi ini anak bayik, buk.</p><p>Jadi, banyakin sabar aja, sambil berpikir bagaimana caranya, si bayi mau makan haha.</p><p>Kalau stok sabarnya mulai menipis, diinget aja buk, betapa lucunya pas bocil nolak makanan. Kalau berat badannya mulai stagnan, diinget aja kalau si bayik lagi perkenalan sama makanan.</p><p>Kita sebagai ibu, memang dituntut kreatif sekali dalam pengolahan makanan. Kalau dalam bentuk bubur disembur, ya dicoba dengan tekstur yang lebih kasar. Kalau mulai bosen sama tekstur lama, bisa dikenalkan dengan finger food.</p><p>Pinter-pinternya kita aja nih mensiasati GTM si bayik. </p><p>Ada satu hal yang sering saya tanyakan ketika ada temen yang curhat masalah anaknya yang GTM yaitu: anaknya sudah rutin sikat gigi?</p><p>Rutin sikat gigi bagi bayi ini pengaruh banget dengan kemampuan mengunyahnya buibu. Jadi, bila anak GTM, bisa dicoba anak mulai dirutinkan sikat gigi.</p><p>Untuk anak di bawah 1 tahun ada sikat khususnya. Bisa di beli di toko peralatan bayi. Gak perlu pakai odol ya buk. Ntar aja kalau giginya udah nongol banyak.</p><p>Kegiatan menyikat gigi ini untuk menstimulasi gerakan mengunyah bagi anak.</p><p>Jadi, buibu silakan dicoba ya. Semoga berhasil. </p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-53046487877542523432024-01-21T22:49:00.001+07:002024-01-21T22:49:07.283+07:00Penanganan Batuk Pilek Pada Anak Balita<p> Batuk dan pilek adalah penyakit yang sangat umum. Walau pun bisa dianggap penyakit yang biasa-biasa saja, jika dialami tetap saja merepotkan.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY5TxByT_-0HgTecu0qGLvDXB1Smpr53AyFTadADUNYlS30jsc_iNewfgi1JfHTHYtmk8c8dyojxdGVll1nTevkvLRokDpOZgpifxM9QfHN599k7N0N6sj5hqvzOQGdCd75gNfpZlTzgWT7Kg0oTxnQny-gozr4FWEREkVxfEMv9bXTnhhaVFf1vrHkfI/s1024/istockphoto-1177227550-1024x1024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY5TxByT_-0HgTecu0qGLvDXB1Smpr53AyFTadADUNYlS30jsc_iNewfgi1JfHTHYtmk8c8dyojxdGVll1nTevkvLRokDpOZgpifxM9QfHN599k7N0N6sj5hqvzOQGdCd75gNfpZlTzgWT7Kg0oTxnQny-gozr4FWEREkVxfEMv9bXTnhhaVFf1vrHkfI/s320/istockphoto-1177227550-1024x1024.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p>Hidung mampet, tenggorokan gatel, mau makan susah, belum lagi kalau diikuti dengan demam dan kepala pusing. Duh, komplit banget sakitnya.</p><p>Orang dewasa saja merasakan kesulitan ketika dihinggapi penyakit batuk pilek ini. Apalagi anak balita (bawah lima tahun), kasihan banget lihatmya.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Apalagi pas anak sendiri yang sakit, mau nangis lihatnya hiks.</p><p>Malam-malam begadang pun dimulai. Rewelnya minta ampun, masih ditambah sulit makan dan yang paling kasihan kalau mereka gak bisa nafas. </p><p>Dulu waktu masih umur 1 tahunan, sakit begini langsung bawa ke dokter, karena saking bingungnya. Dan takut kalau salah obat.</p><p>Dengan berjalannya waktu, pengalaman juga bertambah. Semakin tahu bagaimana menghadapi anak yang sedang sakit batuk pilek.</p><p>Ada beberapa hal yang biasa saya lakukan bila anak mengalami batuk pilek, antara lain:</p><p>1. Memperbanyak asupan air</p><p>Memberikan asupan air putih lebih banyak dari biasanya. Diusahakan air hangat, karena kondisi batuk pilek kalau minum air hangat, bisa mengurangi rasa sakit yang di derita. </p><p>Selain itu, karena lendir yang dikeluarkan lewat ingus, membuat anak seperti kekurangan air, jadi mereka berasa haus terus.</p><p>2. Menghangatkan tubuh</p><p>Baiknya anak dalam kondisi badan tertutup baju yang nyaman. Karena jika kedinginan, batuk pileknya jadi bertambah parah. </p><p>Harap diperhatikan untuk penggunaan AC/pendingin ruangan ya. Kalau anaknya gak kuat dingin, baiknya dimatikan saja atau disetel dengan suhu ruang. </p><p>3. Posisi tidur</p><p>Malam hari adalah saat yang menyiksa untuk anak yang sedang bapil. Mereka jarang bisa tidur karena hidung tersumbat atau batuk tiada henti. Akhirnya jadi rewel luar biasa.</p><p>Hal ini bisa disiasati dengan cara, posisi kepala lebih tinggi dari tubuh.</p><p>Dulu kalau pas rewel gini, anaknya saya pangku, kepalanya di dada saya. Dan saya posisi setengah duduk.</p><p>Jadi, selain mereka nyaman karena posisi kepala lebih tinggi dari tubuh, juga nyaman karena dalam dekapan ibunya hehe.</p><p>Sampe sekarang anaknya udah lebih daru 5 tahun, kalau hidung tersumbat langsung minta bobok pangku, bahasanya begitu.</p><p>Ibunya gak bisa tidur nyaman dong? Ya iya lah, masak anak sakit, ibunya bisa tidur dengan nyenyak. Tentu tidak, marimar, wkwk.</p><p>4. Nebulizer</p><p>Jika batuk pileknya parah sekali sampai grok-grok dalem gitu. Baiknya dipertimbangkan untuk di nebul/di uap. Nebul ini untuk melegakan pernafasannya ya.</p><p>Karena dulu pernah disarankan oleh dokter untuk nebul dan fisioterapi. Kemudian hti, ketika anak sakit bapil beberapa hari gak sembuh, saya berinisiatif terapi sinar dan nebulizer.</p><p>Banyak kok sekarang tenaga kesehatan seperti bidan atau perawat yang membuka jasa tersebut.</p><p>Dan berdasar pengalam setelah di nebul, kondisi anak menjadi membaik. Dan pastinya karena nafasnya lega, gangguan tidurnya juga berkurang drastis.</p><p>5. Berjemur</p><p>Berjemur sekitar 10-15 menit antara jam 10 bagus sekali untuk menyembuhkan batuk pilek. Karena badannya hangat. Dan sinar matahari pagi juga bagus bagi tuh serta mengandung vitamin D. </p><p>Biasanya kondisi anak jadi lebih baik setelah berjemur. Walau kesannya kepanasan, tidak apa-apa, toh cuma sebentar. Sambil diajak main kan juga nanti anaknya enjoy.</p><p>5. Ke dokter</p><p>Iyup, baiknya jika bapil sudah memasuki 3 haru dan belum membaik, segera ke dokter deh. Apalagi kalau anaknya masih usia batita (bawah tiga tahun).</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-62075786937309220212024-01-15T11:39:00.000+07:002024-01-15T11:39:29.353+07:00Menghadapi Rasa Cemburu Antar Saudara (Sibling Rivalry)<p>Rasa cemburu yang timbul pada saudara sekandung kerap terjadi. Terkadang untuk hal-hal kecil mereka sering bertengkar. Kalau pas badan enak dengerin anak-anak pada ramai, cuma ketawa-ketawa aja, tapi kalau pas badan capek, wadidaw puyeng buk wkwk.</p><p>Sibling rivalry bisa diartikan sebagai kompetisi antar saudara kandung, baik antar saudara kandung yang berjenis kelamin sama ataupun berbeda. Kompetisi ini diwarnai oleh rasa iri, cemburu, dan persaingan.</p><p>Sibling rivalry biasanya lebih lazim terjadi ketika jarak usia anak antara 1-3 tahun. Sibling rivalry akan terlihat lagi ketika umur mereka 3-5 tahun dan berlanjut pada umur 8-12 tahun pada usia sekolah, sibling rivalry lebih sering terjadi pada anak yang berjenis kelamin yang sama, khususnya perempuan<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Selisih usia 4 tahun antara Kak Andhin dan Dhika, saya pikir gak akan terjadi kecemburuan, apalagi karena mereka beda jenis kelamin. Ternyata tidak buibu haha. tetep aja ramai.</p><p>Waktu si adik masih bayi, justru si kakak aman-aman saja, karena perhatian saya masih 80 persen ke si kakak. Karena berharap si kakak gak merasa cemburu dengan lahirnya si adik. Kecemburuan mulai muncul ketika si adik menjelang usia 3 tahun, ketika si adik mulai maunya sama Ibuk melulu. Mulai deh keluar kata-kata, "Ibu, sayangnya sama adik, gak sayang sama aku." Hadeh.</p><p><br /></p><p>Sibling rivalry seorang anak dengan adiknya yang baru lahir dapat diatasi dengan cara berikut:</p><p>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Mendorong anak untuk memiliki teman-teman sebelum adiknya lahir.</p><p>2.<span style="white-space: pre;"> </span>Membuat anak yang lebih tua tetap merasa penting dalam keluarga.</p><p>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Tunjukkan rasa menghormati terhadap barang anak yang dianggap berharga.</p><p><br /></p><p>beberapa hal yang perlu diperhatikan Ibu untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:</p><p>1.<span style="white-space: pre;"> </span>Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.</p><p>2.<span style="white-space: pre;"> </span>Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.</p><p>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.</p><p><br /></p><p>Apakah anak-anak saya sudah berhasil mengatasi kecemburuannya ini dengan hal-hal tersebut diatas? Tentu tidak buibu haha tapi kita gak boleh putus asa yes untuk menangani ini. kudu harus usaha terus membuat mereka paham bahwa kita mencintai dan menyayangi mereka semua.</p><p><br /></p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-3925047247181955162024-01-15T11:22:00.001+07:002024-01-15T11:22:03.575+07:00Gejala dan Penanganan Penyakit Diare Pada Anak<p>Musim hujan seperti ini harus hati-hati sekali karena anak-anak rentan terkena penyakit. Terutama penyakit diare. Diare adalah keluhan buang air besar encer atau berair yang terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Meski umumnya bisa sembuh dengan perawatan mandiri, diare kadang perlu ditangani dokter.</p><p>Diare bisa terjadi akibat jajan sembarangan, salah satunya mengonsumsi makanan kaki lima. Padahal, meski disukai banyak orang, kuliner pinggir jalan kadang tidak terjamin kebersihannya, misalnya karena disimpan tanpa ditutup sehingga terpapar debu atau kotoran. Akibatnya, orang bisa diare setelah makan jajanan pinggir jalan.</p><p>Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di Indonesia, terutama pada bayi dan anak-anak. Diare biasanya berlangsung tidak lebih dari 14 hari (diare akut). Namun, pada sebagian kasus, diare dapat berlanjut hingga lebih dari 14 hari (diare kronis).<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>Gejala Diare</p><p>Gejala utama diare adalah buang air besar dengan tinja encer atau berair yang terjadi lebih dari 3 kali sehari. Keluhan lain yang bisa dialami oleh penderita diare adalah:</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Perut kembung</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Tidak mampu menahan keinginan buang air besar</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Perut mulas</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Mual atau muntah</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Demam</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Tinja berlendir atau berdarah</p><p>Diare parah yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan dehidrasi. Gejala-gejala yang menunjukkan penderita mengalami dehidrasi adalah:</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Pusing</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Rasa sangat haus</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Buang air kecil menjadi sedikit atau jarang</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Urine berwarna gelap</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Mulut atau kulit kering</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Lemas</p><p><br /></p><p><b>Kapan Harus ke Dokter</b></p><p>Diare umumnya tidak berbahaya dan dapat diobati dengan penanganan mandiri di rumah. Namun, waspadai bila diare memburuk atau berlangsung lebih dari 2 hari pada orang dewasa, atau lebih dari 24 jam pada anak-anak.</p><p>Segera ke IGD bila Anda atau anak Anda mengalami diare yang disertai dengan:</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Tanda-tanda dehidrasi</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Demam lebih dari 39°C</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Muntah berkali-kali</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Darah atau nanah pada tinja</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Tinja berwarna hitam dan lembek</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Sakit parah di perut dan dubur</p><p><br /></p><p><b>Pengobatan Diare</b></p><p>Pada sebagian besar kasus, diare yang tidak disertai gejala berat bisa ditangani dengan perawatan mandiri di rumah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Jaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi. Cairan yang diberikan bisa disesuaikan dengan usia, misalnya ASI, oralit, dan air putih.</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Konsumsilah makanan yang mengandung lunak dan banyak air, misalnya sop atau bubur.</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Konsumsilah suplemen makanan, seperti probiotik yang mengandung Lactobacillus acidophilus, terutama bila diare terjadi karena efek samping antibiotik.</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Hindari konsumsi yoghurt bila mengalami diare karena intoleransi laktosa.</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Jangan mengonsumsi makanan tinggi lemak, berserat, atau memiliki rasa pedas.</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Minumlah obat diare yang bisa dibeli di apotek, seperti attapulgite. Obat diare ini bisa digunakan untuk orang dewasa maupun anak-anak.</p><p>Jika perawatan di atas tidak efektif atau diare memburuk, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter dapat meresepkan obat antibiotik atau antiparasit.</p><p>Pada anak yang terkena diare akut, dokter akan meresepkan suplemen zinc yang perlu diminum hingga 10−14 hari walau diare sudah membaik. Tujuannya adalah untuk memperbaiki dinding usus yang rusak akibat diare.</p><p><b>Pencegahan Diare</b></p><p>Diare bisa dicegah dengan menerapkan kebiasaan hidup bersih melalui cara-cara berikut:</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan setelah makan, serta sesudah menggunakan toilet</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Mencuci buah dan sayur, serta mengolah bahan makanan, seperti daging sampai benar-benar matang</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Tidak mengonsumsi makanan atau minum air yang belum dimasak sampai matang</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama bagi bayi, guna membantu membentuk antibodi dalam melawan mikroorganisme penyebab diare</p><p>·<span style="white-space: pre;"> </span>Menjalani vaksinasi rotavirus, untuk melindungi bayi dari serangan virus yang paling umum menyebabkan diare</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-9547111676912529172024-01-15T11:01:00.001+07:002024-01-15T11:41:31.544+07:00Gejala dan Penanganan Penyakir Campak Pada Anak<p> Campak atau rubeola adalah penyakit infeksi akibat paramyxovirus pada saluran pernapasan yang tergolong sangat menular. Penyakit yang juga dikenal dengan nama gabagen atau gabakan ini bisa terjadi cukup serius hingga fatal, termasuk pada anak. Kondisi ini dapat ditularkan lewat kontak langsung dan melalui udara.</p><p>Ketika si kakak terkena campak kemarin, gejala yang paling kentara adalah panas tinggi yang gak mau turun. diberi paracetamol hanya turun sebentar kemudian naik lagi. yang bikin deg-degan adalah panasnya mulai menanjak menjelang siang dan malam. jadi dikuatirkan gejala demam berdarah juga.</p><p>Di hari ke 3, si kakak kami bawa ke dokter dan dokter menyatakan kalau amandel dan memang berbarengan amandelnya agak bengkak. dan ada batuk sedikit. ternyata setealh minum obat 3 kali, panasnya kok belum turun juga, akhirnya kami cek laboratorium. hasil cek lab semua baik. Alhamdulillah. Bahkan leukositnya juga baik-baik saja tidak menunjukan adanya infeksi. bingung lagi kan yak? akhirnya diminta untuk menghabiskan 0oabtnya saja dulu.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p>hingga pada hari ke 5 mulai muncul bintik-bintik merah pada bagian dada dan punggungnya. karena sudah tahu kalau bukan demam berdarah, kami agak tenang tapi dikarenakan panasnya yang masih tinggi juga, akhirnya kami ke dokter anak di kota Semarang. dokter anak ini adalah dokter langganan sejak kakak masih bayi. untuk kasus-kasus penyakit yang tidak tertangani oleh dokter umum, kami akan ke dokter anak ini.</p><p>oleh dokter anak, si kakak diminta opname karena panas sudah 5 hari, ditakutkan ada komplikasi ke bagian tubuh lain dan memang kondisi anaknya sulit makan dan minum. Akan tetapi karena kondisi rumah sakit yang penuh, sehingga kami hanya diberi resep sambil menunggu kamar tersedia.</p><p>Alhamdulillah dari siang ke malam hari, suhu tubuhnya normal dan stabil. Kami menunggu 1 hari lagi untuk memastikan kondisinya baik dan terjaga. setelah dipastikan baik, akhirnya kami putuskan pulang ke Jepara.</p><p>Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika anak sakit campak adalah:</p><p>1. Asupan makan dan minum harus dijaga, anak-anak akan sangat sulit untuk makan dan minum jadi kita sebagai orang tua harus selalu memantau. karena suhu tubuh yang tinggi, jangan sampai anaka-anak kekurangan cairan tubuh, bisa dehidrasi nanti.</p><p>2. Konsumsi air putih dan air kelapa muda bisa membantu untuk menghidrasi tubuh yang panas tinggi. jika anak sulit makan, siasati dengan minum susu atau makan sedikit tetapi sering.</p><p>3. jika kondisi demam tinggi selain memberikan paracetamol, baiknya tubuh anak di lap dengan air hangat, hal ini bisa menurunkan suhu tubuhnya.</p><p>4. mengkompres bagian kepala dan lipatan tubuh membantu menurunkan suhu tubuh yang tinggi.</p><p>5. jika demam masih berlanjut hingga 3 hari, sebaiknya dibawa ke dokter untuk mendapat penanganan selanjutnya.</p><div><br /></div>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-81082518256792725072024-01-15T10:22:00.003+07:002024-01-15T10:27:18.291+07:00Cara Penanganan Pasca Sakit Tipes Pada Anak<p style="text-align: justify;">Penyakit tipes bukan hal asing bagi kami. Karena si kakak 4 tahun lalu mengalami sakit tipes dan harus opname. Sejak itu tipes menjadi momok sendiri bagi saya. Karena merasakan susah banget waktu itu.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicX4fwCNC-cFfoEIb_Rgr_zUirztKg3ZcP6baGgFWILubaVncmRw4zm_Qvc29s6AhrYd8sHQLc6rCXFbwJiFpjqc5fNtzfFaf14Uu3pC7gFK1sEHPJIRNQYwx6rCsTnGCHZdocE-9ZROCt8lbjlyxctN9REh26QkBoeCRBFQxOwOyw2SYLYWnpH2kNz6g/s640/sakit%20tipes.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="410" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicX4fwCNC-cFfoEIb_Rgr_zUirztKg3ZcP6baGgFWILubaVncmRw4zm_Qvc29s6AhrYd8sHQLc6rCXFbwJiFpjqc5fNtzfFaf14Uu3pC7gFK1sEHPJIRNQYwx6rCsTnGCHZdocE-9ZROCt8lbjlyxctN9REh26QkBoeCRBFQxOwOyw2SYLYWnpH2kNz6g/s320/sakit%20tipes.png" width="205" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Qodarullah, Desember tahun lalu si kakak kembali terkena penyakit tipes. Langsung lemes si ibuk hehe. </p><p style="text-align: justify;">Gejala Penyakit Tipes</p><p style="text-align: justify;">Penyakit tipes ini tidak terlihat ketika di awal kemunculannya. Gejala awal panas tinggi yang naik turun. Karena itu jika demam tinggi sampai 3 hari belum sembuh, sebaiknya segera cek laboratorium. Agar jika memang terkena penyakit tipes segera bisa tertangani.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Jika penyakit tipes tidak segera tertangani, anaknya semakin lemes karena gak doyan makan minum, kepala pusing dan perutnya sakit.</p><p style="text-align: justify;">Perut sakit ini bisa terjadi karena sembelit atau malah sebaliknya mengalami diare. </p><p style="text-align: justify;">Dikhawatirkan bila lambat tertangani, anak bisa mengalami dehidrasi atau bakterinya bisa menyebar ke bagian tubuh lain (kata dokter anak ya). </p><p style="text-align: justify;">Karena itu ketika opname, si kakak diminta rontgen paru-paru juga. Untuk memastika kalau paru-parunya baik-baik saja.</p><p style="text-align: justify;">Penanganan Penyakit Tipes di Rumah Sakit</p><p style="text-align: justify;">Jika sudah tertangani di rumah sakit, maka langkah berikutnya kita harus selalu memberikan support ke anak. Menghibur dan membuatnya ada keinginan cepat sembuh.</p><p style="text-align: justify;">Karena kondisinya memang lemes gitu buibu. Kasihan lihatnya. Waktu opname, saya sempet nangis lihat anaknya lemes gitu.</p><p style="text-align: justify;">Penanganan pasca opname </p><p style="text-align: justify;">Penanganan pasca opname dari penyakit tipes itu bikin deg-degan banget buk. Ya gimana tidak, makanannya harus hati-hati sekali. Gak bisa pedes, kecut, dan yang keras-keras. Segala micin dan teman-temannya gak boleh buk wkwk.</p><p style="text-align: justify;">Dan untuk pemberian obatnya juga harus on time. Gak bisa maju atau mundur jamnya. Jafi bener-bener semua dikontrol.</p><p style="text-align: justify;">Pemberian probiotik jangan lupa ya buibu. Karena penyakit tipes ini pencernaannya yang bermasalah. Probiotik ini untuk memperbaiki kesehatan pencernaannya. </p><p style="text-align: justify;">Sedangkan untuk makanannya disarankan makanan tinggi karbohidrat, seperti nasi, kentang dan ketela. Sedangkan buah yang disarankan adalah pisang dan alpukat. Untuk protein hewani daging merah tidak terlalu disarankan, justru daging ayam, telur ayam aerta ikan-ikanan lebih baik.</p><p style="text-align: justify;">Perawatan pasca penyakit tipes ini minimal selama sebulan ya buibu, harus dihati-hati asupan makanannya. </p><p style="text-align: justify;">Bahkan setelah terkena penyakit tipes, kemungkinan penyakit ini timbul lagi sangat mungkin. Sehingga anak-anak perlu diedukasi untuk </p><p style="text-align: justify;">1. rajin cuci tangan sebelum makan atau setelah beraktifitas di luar rumah. </p><p style="text-align: justify;">2. Minum minuman matang. Lebih baik jangan jajan sembarang tempat. Bagus lagi bila membawa bekal dari rumah jika bersekolah.</p><p style="text-align: justify;">3. Kebersihan makanan dari rumah lebihbterjaga daripada makanan dari luar. </p><div style="text-align: justify;"><br /></div>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-81287325759252413442023-08-24T09:28:00.001+07:002023-08-24T09:28:00.152+07:00Biar Ketularan<p>Si adik lagi batuk pilek, udah dibawa ke dokter belum juga sembuh. Kemungkinan karena alerginya kumat. Nah, pas mau tidur siang, anaknya ndusel-ndusel ke Ibuk.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSchJWDGTzi6RxdZzfxt4dMX3GOe3cNES21O8nVzuSEdnYQ2dhInyGfSI-aEi-kO1Al6gulRzrRDDmgX-AMpzgFm95KYW5gL3QenzLb_YZYZqr9umtTTkoU81K0rOfmWOoRCnJv58joYXrcvfTbhSzrBuZ6VL-yenYumEKB_mAkfa7vcr0p2cx9PA-HaE/s4000/20230820_120600.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1800" data-original-width="4000" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSchJWDGTzi6RxdZzfxt4dMX3GOe3cNES21O8nVzuSEdnYQ2dhInyGfSI-aEi-kO1Al6gulRzrRDDmgX-AMpzgFm95KYW5gL3QenzLb_YZYZqr9umtTTkoU81K0rOfmWOoRCnJv58joYXrcvfTbhSzrBuZ6VL-yenYumEKB_mAkfa7vcr0p2cx9PA-HaE/s320/20230820_120600.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p>Ibuk pun bilang: "Dik, jangan gitu tah, nanti ibu ketularan kamu".</p><p>Malah langsung di peluk erat</p><p>Adik : "Sini sini aku tulari, biar ibuk besok ndak usah masuk kantor".</p><p>Posisi kepalanya disatuin sama kepala ibuk</p><p>Ibuknya speechless, mau jengkel tapi geli.</p><p>Yah, akhirnya ibuk beneran ketularan dan gak masuk kantor wkwk. Kacau bener.</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-86548011061051300112023-08-21T09:20:00.002+07:002023-08-21T09:58:34.270+07:00Aku Waktu Masih Kecil<p>Lagi suasana santai habis isya di rumah. Sambil nemenin anak-anak ubyek sambil wira wiri. Ibunya gegoleran di depan tivi.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2gYQu1tZGTLawkewYQEXH5th1-zxmdZ5EhpnUB6ke8AULwAtNAuPhxCw8mRtNmN5dPFZf1EnHhfogDvpiiZp8ZEZq4kYpiRD_2OBG8435fxhWGd2ocEIulRAvI9qqc3DGghdzIBRXMboblZTVu3s6MAWKoTqPuBjilIsu6rnW6Ix5VKfjP2leBvXIAq4/s4000/20230820_120510.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1800" data-original-width="4000" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2gYQu1tZGTLawkewYQEXH5th1-zxmdZ5EhpnUB6ke8AULwAtNAuPhxCw8mRtNmN5dPFZf1EnHhfogDvpiiZp8ZEZq4kYpiRD_2OBG8435fxhWGd2ocEIulRAvI9qqc3DGghdzIBRXMboblZTVu3s6MAWKoTqPuBjilIsu6rnW6Ix5VKfjP2leBvXIAq4/s320/20230820_120510.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: center;"><br /></p><p>Tetiba si kakak tanya</p><p>Kakak: "Ibu, dulu waktu ibu masih kecil sukanya main apa?"</p><p>Ibu : "Ibu dulu sukanya main bongkar pasang seperti yang kamu pegang itu lo".</p><p>Ketika si kakak mau ngomong, keduluan adiknya. </p><p>Si bocil nanya : "Ibuk, waktu aku masih kecil, aku sukanya main apa?"</p><p>Ibuknya loading dulu denger pertanyaan sebelum ngakak</p><p>Kakak :"La kamu kan masih kecil to, dik. Masak tanya waktu masih kecil."</p><p>Fyi, si adik sekarang usia 4,5 tahun.</p><p>Ibuk masih ngakak geli</p><p>Adik : "Waktu aku masih kecil dari ini dong". Nek ngeyel ncen juara cah sitok iki</p><p>Ibuk : "Adik dulu suka main lempar bola-bola kecil. Makanya sekarang pinter main bola, kan ya?"</p><p>Adik :" Iya, aku pinter kok main bola". </p><p>Seneng banget dipuji gitu aja wkwk</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-151649811746221148.post-58081534255421526442023-02-02T14:04:00.002+07:002023-02-02T15:47:08.170+07:00Ganti Baju<p style="text-align: center;"> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJJYC-f_EerlRc0GM3J2PMTm1RH_FDIVyxaPU0r4nT4uuI15uNBcDzStYDZ9wVLbMEAueCKQpwmlL7SF2KK5FsQD-wdrXLcxWwvyowS2-b6Y4ZIz2zEuHyRrm29kRXPnmPtzB6QiGPIJsaw16nnn6imwDXH-zwSoOTIK3Qp_fyFv0x0NanzWWi3JFW/s1600/andhin%20Dhika.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJJYC-f_EerlRc0GM3J2PMTm1RH_FDIVyxaPU0r4nT4uuI15uNBcDzStYDZ9wVLbMEAueCKQpwmlL7SF2KK5FsQD-wdrXLcxWwvyowS2-b6Y4ZIz2zEuHyRrm29kRXPnmPtzB6QiGPIJsaw16nnn6imwDXH-zwSoOTIK3Qp_fyFv0x0NanzWWi3JFW/s320/andhin%20Dhika.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Malam senin lalu, kebetulan kami kedatangan seorang tamu, yaitu guru ngaji Andhin. Beliau baru pertama kali ini datang, sehingga saya dan suami mengobrol sekaligus saling memperkenalkan diri. Saat itu Andhin yang agak malu-malu ya hehe ya maklum namanya baru pertama. Sedangkan Dhika malah wira-wiri naik sepeda, diminta salaman, anaknya sok jual mahal dulu lah wkwk.</p><p style="text-align: justify;">Akhirnya mau nih si Dhika turun dari sepeda kemudian bersalaman sama Pak Ustad. Pas perkenalan Dhika mengenalkan diri sebagai "Mas Dhika" haha. Yang lucu adalah pertanyaan Dhika ke Ibu setelah perkenalan.</p><p style="text-align: justify;">Dhika : "Ibu, Ibu kok ganti baju ini?"</p><p style="text-align: justify;">(Saya memang berganti baju dan memakai kerudung karena yang bertamu laki-laki)</p><p style="text-align: justify;">Ibu : "Iya, dek. Kan tamunya laki-laki jadi Ibu ganti baju gamis sama pakai kerudung."</p><p style="text-align: justify;">Pertanyaan selanjutnya</p><p style="text-align: justify;">Dhika : "Kok Bapak kalau ada tamu perempuan gak ganti baju, tetep pake baju itu?"</p><p style="text-align: justify;">Duh, mau menjawab udah keburu ngakak duluan. Terus anaknya diajak masuk ke dalam biar kakaknya bisa mulai mengajinya.</p>Esti Sulistyawanhttp://www.blogger.com/profile/06764968578583068930noreply@blogger.com0